Detik-Detik 4 Pekerja Tambang Nikel PT TPI Di Morowali Tewas Tertimbun Longsor

- Jumat, 17 Maret 2023 | 11:08 WIB
Lokasi tambang PT TPI di Tangofa Morowali (Foto: Ist)
Lokasi tambang PT TPI di Tangofa Morowali (Foto: Ist)

METRO SULTENG-4 Pekerja tambang nikel PT Total Prima Indonesia (TPI) di Kabupaten Morowali, Sulteng, tewas tertimbun longsor saat sedang melakukan aktifitas penambangan.

Baca Juga: Profil Romo Paschal Yang Dipolisikan Oknum Pejabat Wakabinda Kepri Usai Surati Kepala BIN Terkait PMI Ilegal

Lokasi penambangan berada di Desa Tangofa, Kecamatan Bungku Pesisir, Morowali. Peristiwa itu terjadi di kawasan tambang nikel PT TPI pada Rabu, 15 Maret 2023 pukul 15:00 WITA.

Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) Sulteng merespon insiden tanah longsor yang menewaskan 4 pekerja itu.

Baca Juga: JATAM Sulteng Tanggapi Tewasnya 4 Karyawan PT. TPI Morowali Akibat Tertimbun Tanah Longsor

Koordinator Jatam Sulteng Muhamad Taufik mengatakan kejadian itu harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

Detik-Detik Longsor Tewaskan 4 Pekerja Tambang PT TPI

Longsor dengan ketinggian 50 meter di lokasi tambang PT TPI saat pekerja sedang melakukan aktifitas penambangan ore nikel, menggunakan alat berat exavator dan mobil truk.

Tiba-tiba tanah longsor membuat para pekerja panik dan lari menjauh dari lokasi longsor. Namun 4 pekerja yang berada dalam exavator tak sempat melarikan diri hingga tertimbun.

Baca Juga: Rencana Pembentukan Polsubsektor di Tiga Kecamatan, Kasubbag Renprograr Polres Banggai Minta Dukungan

Setelah longsor, pekerja lainnya berupaya mencari kawannya yang tertimbun. Perusahaan mengerahkan alat berat untuk mencari korban yang tertimbun longsor.

Pencarian yang dilakukan oleh perusahaan dengan menggunakan alat berat, para pekerja ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Kamis kemarin.

Baca Juga: Proposal Yang Diajukan Warga ke Anggota DPRD Sulteng Hasan Patongai Siap Diperjuangkan

Mereka yang dilaporkan meninggal dunia pada insiden longsor di lokasi tambang nikel antara lain Hamzah dan Muh Anshar sebagai operator exavator, kemudian Warman dan Julio Nashar sebagai pekerja pengambil sampel.***

 

Halaman:

Editor: Subandi Arya

Tags

Terkini

X