METRO SULTENG - Penangkapan terhadap sejumlah penyintas Gempa Bumi dan Tsunami Loli Raya, Donggala, Sulteng, dikecam oleh aktivis Agraria Eva Bande.
Melalui siaran pers, Selasa (29/09) Eva mengatakan, hari ini, penyintas di Loli Raya ditangkap oleh Polres Donggala saat sedang melakukan aksi di sepanjang jalan Loli Tasiburi.
Penyintas mengadakan aksi karena sudah jenuh dengan janji-janji pemerintah yang tidak kunjung terealisasi sampai dengan saat ini bencana Sulteng sudah menginjak usia tiga tahun.
"Hari ini terhitung sudah lima kali penyintas Loli Raya mengadakan aksi dan aksi hari ini berujung pada penangkapan lima orang massa aksi diantaranya atas nama Wiwin, Rizal Setiawan, Eko Sardi, Eko Christian & Firman Algintara," ujar Eva.
Penangkapan terhadap penyintas ini, kata Eva, makin memperburuk citra Kepolisian. "Makin memperjelas kepada kita semua bahwa ruang demokrasi sedang di kerangkeng," jelasnya.
Akhir-akhir ini di Sulawesi Tengah, tambah dia, sering terjadi represifitas serta penangkapan-penangkapan yang di lakukan oleh pihak Kepolisian.
"Belum lama berselang petani di Kabupaten Morowali Utara dan Kabupaten Buol ditangkap karena berkonflik dengan perusahaan sawit, belum lama pula petani asal Kabupaten Banggai di laporkan ke Polres dan ditetapkan sebagai tersangka," bebernya.
"Melihat situasi diatas, kami menyatakan secara tegas mengutuk segala bentuk represifitas dan penangkapan terhadap lima massa aksi Loli Raya serta bebaskan mereka tanpa syarat," tegasnya.(Bn)
