METROSULTENG — Kondisi jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali kembali dikeluhkan warga. Kali ini, Amrudin, warga setempat, menyampaikan keresahannya terkait rusaknya beberapa titik jalan yang dinilai membahayakan pengendara dan menghambat aktivitas ekonomi.
Amrudin mengaku miris setiap kali melintas di jalur tersebut. Selain merusak kendaraan, kondisi jalan yang berlubang dan bergelombang juga membuat perjalanan menjadi menyiksa.
“Jalan dari Lele sampai Bete-bete itu sakit bawa perut, paling parah di keurea kasihan sekali. Kami yang tiap hari lewat betul-betul tersiksa,” ujar Amrudin.
Baca Juga: Muslimin Daeng Masiga Dorong Gerakan Hijau di Bahodopi: Kurangi Plastik, Jaga Bumio
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah seharusnya memberi perhatian lebih, terlebih Bahodopi merupakan salah satu penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor industri dan pertambangan.
“Kami meminta kepada Gubernur Sulawesi Tengah agar tahun 2026 pengaspalan jalan di Kecamatan Bahodopi ini bisa seperti aspal di Kota Palu. Padahal PAD terbesar itu dihasilkan dari daerah ini, tapi urusan jalan Trans Sulawesi selalu dianaktirikan,” tambahnya.
Warga berharap keluhan mereka menjadi perhatian serius pemerintah provinsi mengingat jalur tersebut merupakan akses vital yang menghubungkan kawasan industri, permukiman, serta jalur distribusi UMKM di wilayah Bahodopi.
Baca Juga: Ditanya Menteri UMKM Soal KUR, Jawaban Mantri BRI Ini Justru Dapat Pujian
Hingga kini, masyarakat menunggu langkah tegas pemerintah dalam memperbaiki infrastruktur dasar yang menjadi nadi perekonomian di Morowali.