Kematian Bayi di Puskesmas Bahomotefe Morowali: Keluarga Mengadu ke Polisi, Soroti Dugaan Malpraktik

photo author
- Senin, 24 November 2025 | 14:49 WIB
Ilustrasi: tangan bayi dan ibunya (Sumber: Haibunda)
Ilustrasi: tangan bayi dan ibunya (Sumber: Haibunda)

METROSULTENG — Keluarga seorang bayi yang meninggal saat proses persalinan di Puskesmas Bahomotefe, Kecamatan Bungku Timur, resmi melapor ke Polres Morowali. Mereka menilai ada dugaan malapraktik dalam penanganan persalinan yang berlangsung pada Sabtu (22/11/25).

Laporan tersebut tertera dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan (STPL) atas nama Wahyunisari, yang dimasukkan pada Minggu (23/11/25). Dalam laporannya, keluarga meminta pengusutan atas dugaan kesalahan penanganan medis yang berujung pada kematian bayi.

Sejak memasuki masa akhir kehamilan, Ramdana—ibu dari bayi tersebut—telah menjalani pemeriksaan USG di dua dokter berbeda, yakni dr. Hendra (Spesialis Kandungan) dan dr. Ani (Dokter Umum). Kedua dokter memberikan hasil serupa: bayi diperkirakan berukuran besar dan disarankan lahir melalui operasi sesar (SC) untuk meminimalkan risiko.

Baca Juga: Tragedi Bayi Meninggal di PKM Bahomotefe,RSUD Morowali Angkat Bicara Bantah Isu Penolakan Rujukan

Dengan membawa hasil pemeriksaan itu, keluarga kemudian mengurus rujukan di Puskesmas Bahomotefe untuk melanjutkan pemeriksaan ke RSUD Morowali. Namun menurut penuturan Ramdana, dokter spesialis di RSUD, dr. Farhat, menyebut berat bayi hanya sekitar 2,8 kilogram dan menyatakan persalinan normal masih memungkinkan. Ramdana pun diminta kembali ke puskesmas untuk melahirkan secara normal.

Dua minggu setelah pemeriksaan tersebut, memasuki masa pembukaan dan ketika ketuban pecah pada pukul 02.00 WITA, Ramdana kembali meminta tindakan SC karena merasa kondisinya melemah. Namun ia mengaku harus menunggu berjam-jam agar rujukan disetujui.

“Saya menunggu sampai jam 11 siang. Waktu itu kepala bayi sudah di pintu. Saya sudah tidak kuat, hampir tiga jam menahan sakit,” ungkap Ramdana.

Baca Juga: Nyawa Seolah Tak Ada Harganya, Dibunuh Hanya Karena Tidak Menyalakan Lampu Sein Motor saat Berbelok

Persalinan tetap dilakukan di puskesmas dengan bantuan sekitar lima tenaga medis. Namun saat proses berlangsung, bayi yang dilahirkan sudah dalam kondisi tidak bernyawa. Ramdana juga mengalami sobekan parah serta trauma fisik dan emosional.

Keluarga berharap laporan ini dapat membuka jalan untuk penyelidikan menyeluruh, sekaligus memastikan kejadian serupa tidak terulang. Polisi saat ini tengah mempelajari laporan dan melakukan langkah awal pemeriksaan. (*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iwan MS

Tags

Rekomendasi

Terkini

X