Blunder Menu MBG Pakai Makanan Hasil UPF, DPR Cecar BGN soal Kebijakan yang Berbeda

photo author
- Kamis, 2 Oktober 2025 | 11:45 WIB
Kemendagri dan BGN sebut pihak yang harus tanggung  jawab saat ada kasus keracunan MBG. (Instagram/kantorstafpresidenri)
Kemendagri dan BGN sebut pihak yang harus tanggung jawab saat ada kasus keracunan MBG. (Instagram/kantorstafpresidenri)

“Bapak mending konsultasi nih sama Kepala BPOM dan dari Kementerian Kesehatan, yang saya tahu memang Pak Menkes ada standarisasi gizi dan makanan yang dibuat oleh Dirjen Kesmas,” tuturnya.

Wakil Kepala BGN: Tak Ada Toleransi Jika Tetap Gunakan Produk Kemasan Pabrik

Dalam kesempatan lain, Nanik sempat menegaskan bahwa dirinya pun menyoroti tentang menu MBG yang menggunakan produk dari pabrik meski baru menjabat sebagai Wakil Kepala BGN selama seminggu.

“Dapur MBG adalah untuk membangkitkan ekonomi lokal, bukan untuk memperkaya pemilik pabrik roti,” kata Nanik saat jumpa pers di Jakarta pada 26 September 2025 lalu.

“Saya tidak akan mentolerir pemakaian produk-produk pabrikan, kami akan menggunakan lokal. Roti-roti yang dibuat oleh ibu-ibu murid yang kami berikan makan. Jadi, roti itu dibuat oleh ibunya dan dimakan anaknya,” terangnya.

Baca Juga: 4 Fakta Terkini Insiden Bangunan Ambruk di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo: Temuan Pencarian Hari ke-3 hingga 5 Korban Meninggal Dunia

Kecuali untuk susu, di mana tidak ada peternakan sapi, maka diizinkan untuk menggunakan produk kemasan.

Sehari setelahnya, Nanik menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan memutar roda perekonomian UMKM lokal dan membuatnya bisa berkembang.

“Begitu larangan ini dilaksanakan, ratusan ribu UMKM pangan akan hidup. Ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk tidak hanya memberi gizi bagi anak bangsa, tetapi juga menggerakkan ekonomi rakyat,” ujar Nanik di Jakarta pada 27 September 2025.

Kritikan Menu MBG Pakai Spaghetti dan Burger

Kritik tentang menu MBG tersebut dilontarkan oleh ahli gizi Tan Shot Yen dalam rapat bersama Komisi IX DPR pada 22 September 2025 lalu.

“Yang dibagi adalah adalah burger di mana tepung terigu tidak pernah tumbuh di bumi Indonesia, nggak ada anak muda yang tahu bahwa gandum tidak tumbuh di bumi Indonesia,” kata Tan di depan anggota dewan.

“Dibagi spaghetti, dibagi bakmi Gacoan, oh my God dan maaf, ya, itu isi burgernya itu kastanisasi juga, kalau yang dekat dengan pusat supaya kelihatan bagus dikasih chicken katsu,” tambahnya.

Baca Juga: Tiket Piala Dunia 2026 Mulai Dijual, 4,5 Juta Pembeli Pertama Akan Dapat Undian, FIFA Hadapi Tantangan Ketidakpastian Tuan Rumah

Mengenai kritikan menu spaghetti dan burger, Nanik memastikan bahwa menu tersebut hanya disajikan sesekali karena untuk memenuhi permintaan siswa.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X