“Di atas segalanya, ini adalah pesan harapan bagi rakyat Palestina, pesan harapan untuk negara yang bebas, merdeka, dan berdaulat,” katanya dalam konferensi pers di Ramallah, sebagaimana dikutip dari Al-Jazeera, pada Senin, 22 September 2025.
Aghabekian bahkan menilai tindakan Israel sebagai serangan sistematis terhadap keberadaan kemanusiaan yang dirancang untuk menghapus eksistensi rakyat Palestina, budaya, dan masa depan mereka.
Hingga kini, sebagian publik internasional menanti nasib kemerdekaan Palestina yang digaungkan ratusan negara di dunia sebagai secerca harapan menuju perdamaian.***