Smotrich menolak keterlibatan negara lain dalam menentukan arah kebijakan Israel.
“Masa-masa ketika Inggris dan negara-negara lainnya menentukan masa depan kita telah berakhir," terangnya dalam laporan yang sama.
"Mandat telah berakhir, dan satu-satunya respons terhadap langkah anti-Israel adalah kedaulatan atas tanah air bersejarah orang-orang Yahudi di Yudea dan Samaria,” imbuh Smotrich.
Smotrich juga mendesak Perdana Menteri Benjamin Netanyahu agar segera bertindak.
“Bapak Perdana Menteri, waktunya sekarang dan ada di tangan Anda,” tegasnya.
Netanyahu: Palestina Tak Akan Berdiri
Dalam kesempatan berbeda, PM Israel, Benjamin Netanyahu sendiri telah menyebut pengakuan tersebut justru dianggap sebagai “hadiah besar bagi terorisme”.
Baca Juga: Sistem Baru LMKN: Royalti Musik Transparan, Adil, dan Tepat Sasaran
"Negara Palestina tidak akan didirikan di sebelah barat Sungai Yordan,” ungkap Netanyahu sebagaimana dilaporan AFP, pada Senin, 22 September 2025.
Netanyahu lalu memastikan, Israel akan melawan upaya pengakuan kemerdekaan Palestina itu di forum PBB pekan depan.
“Kita juga perlu berjuang, baik di PBB maupun di semua arena lainnya, melawan propaganda palsu yang ditujukan kepada kita,” sebutnya.
“Komunitas internasional akan mendengar dari kita tentang masalah ini dalam beberapa hari mendatang," sambung Netanyahu.
Palestina: Pesan Harapan untuk Kemerdekaan
Di sisi lain, Palestina menyambut baik dukungan ratusan negara yang memperjuangkan kemerdekaannya di meja dewan internasional.
Menteri Luar Negeri Otoritas Palestina, Varsen Aghabekian Shahin menyebut hal tersebut sebagai pesan penting.