METRO SULTENG - Mahasiswa di Kabupaten Buol, Provinsi Sulawesi Tengah, mulai bereaksi dengan dugaan keterlibatan Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, dalam pusaran kasus pemerasan dan gratifikasi yang sedang disidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI.
Bupati Buol yang juga mantan Stafsus Menteri Ketenagakerjaan RI itu, motor mewahnya jenis Herley Davidson sudah disita KPK pada Juli lalu terkait kasus tersebut.
Baca Juga: Bupati Buol Asyik Berjoget Jelang Pemeriksaan KPK, Padahal Mangaku Sakit
Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Buol memberi perhatian serius kasus ini. Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol terhadap pemerintahan yang bersih jadi sorotan. Bentuk komitmen integritas tidak cukup hanya disampaikan melalui ajakan partisipasi melalui Survei Penilaian Integritas (SPI) 2025.
“Integritas adalah soal keteladanan nyata, dimulai dari menyelesaikan setiap persoalan hukum yang tengah dihadapi,” singgung Ketua HMI Cabang Buol, Arman A. Hala, melalui keterangan tertulisnya, Jum’at (15/8/2025).
Menurut Arman, ketidakhadiran Bupati Buol pada Rakor Pemberantasan Korupsi bersama KPK di Jakarta dengan alasan sakit, justru semakin mengundang tanda tanya. Sebab, dalam waktu yang berdekatan, Bupati Buol justru terlihat menghadiri berbagai kegiatan di daerah.
Baca Juga: Bupati Buol Berbohong? Ngaku Sakit tak Hadiri Undangan KPK, Padahal...
“Kontradiksi ini. Bukan hanya mencederai logika publik, tetapi juga memicu kecurigaan atas keseriusan Bupati dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi,” tegasnya sedikit sinis.
Olehnya itu, HMI Cabang Buol mendesak Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, untuk bersikap kesatria untuk melakukan, yaitu:
Pertama, memenuhi seluruh panggilan KPK tanpa alasan yang mengaburkan transparansi proses hukum.
Kedua, menjelaskan secara terbuka kepada masyarakat Buol tentang perkembangan kasusnya, demi menghindari rumor dan spekulasi yang merusak kepercayaan publik.
Ketiga, menunjukkan konsistensi antara ucapan dan tindakan, jika mengajak masyarakat mengisi SPI demi integritas, maka Bupati Buol harus menjadi teladan integritas itu sendiri.
Baca Juga: Bupati Buol Belum Aman, KPK akan Update Jadwal Pemeriksaan Lanjutan
"HMI Cabang Buol menegaskan, pemerintahan yang bersih lahir dari pemimpin yang berani mempertanggungjawabkan setiap perbuatannya, bukan dari program atau slogan belaka," kritiknya.
Kata Arman, Buol membutuhkan pemimpin yang menghadapi hukum dengan kepala tegak, demi menjaga marwah daerah dan kepercayaan rakyatnya.