Pembunuhan Bayi di Jantung Genosida Gaza oleh Zionis Israel

photo author
- Kamis, 24 Juli 2025 | 06:59 WIB
Seorang anak laki-laki Palestina mengacungkan tanda kemenangan di dapur amal, Mawasi, Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 22 Juli 2025. (FOTO: Arab News_AFP)
Seorang anak laki-laki Palestina mengacungkan tanda kemenangan di dapur amal, Mawasi, Khan Yunis, Jalur Gaza selatan, 22 Juli 2025. (FOTO: Arab News_AFP)

Osama Al-Sharif
Lebih dari setengah juta anak Gaza tidak memiliki pendidikan selama hampir dua tahun. Apa yang akan terjadi pada mereka, mengingat lebih dari 90 persen sekolah di Gaza telah dihancurkan oleh Israel?

Poin kedua menyangkut akuntabilitas. Kejahatan Israel di Gaza tidak akan berakhir dengan batasan. Kesepakatan apa pun yang dicapai di Gaza seharusnya tidak memengaruhi hak setiap korban Palestina, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, untuk mendapatkan keadilan di tingkat internasional tertinggi.

Impunitas Israel telah merusak tatanan dunia dan melemahkan hukum humaniter internasional. Segala upaya untuk memberikan jaring pengaman atau dana talangan kepada Israel harus dicegah dengan segala cara.

Akuntabilitas tersebut harus diperluas untuk mencakup semua pemerintah yang telah memungkinkan genosida dan pembunuhan bayi Israel di Gaza. Akuntabilitas semacam itu terjadi setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, ketika kejahatan perang Jerman ditangani. Tidak ada alasan untuk tidak mengulanginya, kali ini dengan Israel yang menghadapi para korban dan penuduhnya.***

Dikutip dari : Arab News/
Osama Al-Sharif adalah seorang jurnalis dan komentator politik yang berbasis di Amman

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Sumber: media berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X