METRO SULTENG – Peristiwa kebakaran dan terendamnya Kantor Bupati Morowali baru-baru ini memicu polemik di tengah masyarakat. Kantor yang baru selesai direnovasi itu dikritik karena disinyalir tidak sesuai spesifikasi, meski telah menelan anggaran miliaran rupiah.
Menurut pengakuan Wazir Muhaimin, salah satu warga Morowali, perbaikan atap bangunan tersebut menghabiskan anggaran sekitar Rp8 miliar dari APBD 2023. Sementara untuk interior dan aksesori menghabiskan dana sebesar Rp8 miliar, ditambah Rp3 miliar dalam anggaran perubahan APBD 2024.
Baca Juga: Profesi Kesehatan Sulteng Kompak Lawan Stunting dan AKI-AKB
Dengan anggaran sebesar itu, dua kejadian heboh di Kantor Bupati Morowali pun dikaitkan dengan pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut.
"Ini wajib diperiksa kontraktornya. Bukan bermaksud tendensius, tetapi perlu diduga ada ketidaksesuaian antara pekerjaan dengan hasilnya," ujar Wazir Muhaimin dalam sebuah grup WhatsApp, Jumat, 25 April 2025.
Permintaan pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memberikan kejelasan kepada publik, mengingat dua insiden yang terjadi di kantor tersebut telah menjadi perbincangan masyarakat.
"Untuk memberi penjelasan ke publik. Masyarakat bertanya-tanya apakah pekerjaan tersebut sudah dilaksanakan sesuai ketentuan atau belum," tambah Wazir.
Baca Juga: Anwar Hafid Ajak KKIG Sulteng Dukung Program 9 BERANI
Ia menilai, jika dua peristiwa tersebut dianalisis, ada dugaan kelalaian dalam pengerjaan proyek, sehingga patut diduga kualitas pekerjaan tidak sesuai dengan spesifikasi yang ditetapkan.
Sebelumnya, Kantor Bupati Morowali dikabarkan terendam air di lantai satu pada Selasa malam, 15 April 2025, setelah wilayah tersebut diguyur hujan selama lebih dari satu jam.
Tak lama berselang, kejadian lain yang menggegerkan warga terjadi pada Jumat malam, 25 April 2025, saat tiang kantor yang dipenuhi aksesori terbakar. Api sempat merambat hingga ke bagian atap, namun beruntung pihak pemadam kebakaran cepat tiba di lokasi sehingga kerusakan tidak meluas.
Terkait tudingan dan kritikan warga, awak media telah berupaya mencari informasi mengenai pihak ketiga yang mengerjakan proyek di Kantor Bupati Morowali. Namun hingga berita ini dipublikasikan, identitas kontraktor tersebut belum berhasil diketahui.***