METRO SULTENG- Beredar vidio di sosmed kondisi jalur seba-seba jalan alternatif Sulawesi Tengah-Sulawesi Selatan terjadi keributan, viral di platform tiktok. Dalam unggahan @Haris Iabrahim berdurasi 38 detik itu, terdengar teriakan dan terlihat Aparat TNI berlarian ke lokasi yang disinyalir ada pemalangan sekaligus permintaan uang ke para pengendara yang lewat di jalur tersebut.
Unggahan yang dimaksud mendapat like 2 ribu lebih, ratusan komentar dan dibagikan sebanyak 2 ratus kali. Berbagai komentar dilontarkan netizen, ada pro kontra ke kelompok yang melakukan pemalangan dan ada juga yang netral. Tapi, dominan dukungan ke pihak perusahaan PT Vale Indonesia Tbk.
Dalam keterangan Husad Sadi lewat komentarnya, ini memang hak milik PT Vale, Masyarakat hanya mengambil hasilnya saja tidak untuk dimiliki sepenuhnya.
Komentar ini ditanggapi oleh Undin, P. Dia mengatakan bahwa betul, namun kenapa tidak keberatan saat Vale bikin jalan.
Sementara komentar lain menyebut bahwa lahan dilokasi pemalangan itu adalah hak masyarakat yang disinyalir diambil oleh Vale.
"Ini hak Masyarakat yang mau diambil oleh PT Vale," tulis akun dengan nametag Gass full. Komentar ini juga didukung oleh pengunggah vidio Haris Ibrahim.
"Beking nya kuat," tambahnya. Sontak, komentar kedua akun ini dibanjiri tanggapan bantahan pegiat sosial lainnya.
"Hak rakyat ?,"tanggapan AM dengan emot ketawa.
"Itu bukan hak Masyarakat, PT. Vale yang punya dari dulu,"tulis akun tiktok Swallow.
"Itu sudah milik inco jauh sebelum Vale,"kata Rei Pongba.
"Kalau ngga tahu, tidak usah komen bosku, itu lahan milik Vale dari jaman inco. Sedangkan tanah disitu yang dipake masyarakat adalah tanah ekspansi Vale yang bisa saja kapan dia mau gunakan dan masyarakat yang memanfaatkan lahan tersebut harus angkat kaki,"ujar Rio Rivaldo menuliskan tanggapannya.
Hal ini juga diperkuat oleh tanggapan Herdinal Riadi Rhafa. Menurutnya, hal itu benar dan masyarakat hanya di beri izin mengolah bukan untuk memiliki.
"Na ini , yang benar. betul bang, hanya izin mengelola bukan untuk di miliki," tulisnya membenarkan.***