METRO SULTENG- Belum lama ini, Kejaksaan Negeri Morowali merilis 5 tersangka terduga korupsi proyek tanggul pengaman sungai di Desa Dampala hasil penyerahan penyidik Polres Morowali pada tahun anggaran 2023.
Dari kelima orang tersebut salah satunya merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Morowali berinisial AR yang disebut berperan sebagai Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) pada proyek yang dimaksud.
Baca Juga: Pelantikan Kepala Daerah Baru Hasil Pilkada 2024 Dijadwalkan Maret 2025, Akan Diatur dalam Perpres
Tudingan sebagai PPK itu dibantah oleh istri AR, Ratna. Menurut dia, suaminya bukan sebagai PPK tapi hanya sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK).
"Saya sudah buka berkas dokumen proyeknya, saya baca dan situ bukan suami saya sebagai PPK seperti yang disebutkan dalam perannya,"ungkap Ratna kepada metrosulteng, Minggu (5/1/25).
Ratna kembali menyebutkan bahwa peran PPK dalam proyek tersebut adalah Kepala BPBD Morowali yaitu Ilham.
Baca Juga: Terendus Dugaan Mark up Anggaran Proyek MDA Miliaran, Kontraktor belum Kembalikan
"Kepala BPBD itu PPK nya, pak ilham, yang tanda tangan kwitansi dia, yang berkontrak dia juga termasuk tanda tangan BAP pembayaran dan yang membuat SPM sebagai penanggung jawab penuh dia juga yang bertanda tangan,"sebut Ratna sambil menangis.
Dirinya merasa tidak adil atas penetapan AR sebagai tersangka dugaan korupsi. Baginya AR merupakan sosok suami yang bertanggung jawab, jujur dan tidak mau menerima apapun itu jika bukan haknya.
AR sendiri merupakan tulang punggung keluarga dan satu-satunya keluarga harapan. Ratna menganggap bahwa penetapan AR sebagai tersangka sangat tidak rasional, dimana Penguna Anggaran (PA) tidak ikut dilibatkan, apalagi perannya sebagai PPK.
"Kami tidak percaya suami kami dijadikan tersangka, dia bukan PPK, jangan dijadikan korban. Tolong mana keadilan di Negeri ini, kenapa bisa suami saya disitu padahal bukan dia yang bertanda tangan PHO, Kontrak dan pencairan anggaran, tolong kami pak," pungkasnya sambil menangis tersedu-sedu.
Terkait persoalan ini Kepala BPBD Morowali Ilham belum dapat dikonfirmasi oleh awak media, nomer HPnya yang dihubungi via telfon whatsap tapi tidak aktif.***