METRO SULTENG-Bentrok antara mahasiswa Fakultas Tehnik jurusan tekhnik elektronik dan tekhnik sipil Untad, Senin lalu masih berbuntut panjang, keduanya saling menuding sebagai pemicu bentrok. Sebelumnya, kepada media ini,
Selasa, 21 Mei 2024, mahasiswa jurusan Teknik Elektro mengungkap awal penyebab bentrok adalah saat mahasiswa jurusan Teknil Sipil mengeroyok anak Elektro dan Teknik Mesin.
Menanggapi tudingan anak Elektro yang disampaikan oleh Ketua Himpunan Suriadi. Ketua Umum Mahasiswa Pecinta Alam MAPATECHNO Untad Muhamad Fahry kepada media ini, Kamis mengatakan, bahwa pihaknya tidak memulai pemukulan sebagai mana dijelaskan diberita yang tersebar yang disampaikan perwakilan anak Elektro.
Baca Juga: Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Untad Ungkap Awal Penyebab Bentrok Mahasiswa
"Dan kami membenarkan bahwa salah satu dari tiga orang yang dimaksud ialah bukan mahasiswa aktif, dan menjadi korban atas pengeroyokan kepada kami," tandasnya.
Lebih rinci ia menjelaskan kronologi yang sebenar-benarnya sebagaimana yang terjadi sebelum bentrok pecah.
"Awal mulanya kejadian hari Sabtu, 18 Mei 2024, kami dari Mapatechno mengadakan kegiatan diskusi mengenai ekspedisi Mapatechno yaitu olahraga arus deras, kita masih masih minim ilmu mengenai orad, jadi kami mengundang salah satu senior kami yang bernama ka MA, untuk mengadakan diskusi mengenai materi ORAD tepatnya dihari sabtu, hari libur yang dihadiri oleh anggota aktif Mapatechno," jelasnya.
Selepas dari diskusi, sudah malam tepat pukul 22:06 WITA yang berada di camp Mapatechno tersisa tiga orang, Diki Indrawan, Ka MA dan Elianus Wandikbo.
Ketika mau pulang, tepatnya pukul 22.17 WITA saat dijalan mau pulang ada 2 orang yang berdiri di pinggir jalan depan Sekret HME (Himpunan Mahasiswa Elektro).
"Ketika mau melintas, salah satu dari 2 orang ini meneriaki dengan kata “woi” jadi, tiga orang Mapatechno berhenti, setelah berhenti dan bertanya, “kenapa?” Kemudian mereka menjawab “kenapa”, dan melontarkan kata kata kotor sampai menunjuk nunjuk kepada senior kami," tambahnya.
Baca Juga: Bentrok Antara Dua Jurusan Di Fakultas Tekhnik Universitas Tadulako Palu
Setelah itu, Diki dan Elianus maju untuk menanyakan, atas gerangan apa mengatakan senior kami dengan kata kata seperti itu, Diki dan Elianus mencium bau alkohol, diki sempat mengirimkan vidio durasi selama 1 detik ke grup anggota aktif Mapatechno.
"Kemudian mereka langsung menedang Elianus, ka MA sempat memisahkan, dikarenakan melihat Elianus di tendang, ka MA tidak terima dan menarik yang menendang Elianus, dengan berkata “kalau mau satu-satu”.
Mereka tidak mau, kemudian langsung mengeroyok tiga anggota Mapatechno, dengan jumlah kurang lebih 20 orang.
"Anggota Mapatechno dipukul menjadi 2 kelompok, separuh dari pelaku memukul Elianus dan separuhnya memukul ka MA dan Diki, lokasi pengeroyokan dimulai dari pinggir jalan depan sekret HME (Himpunan Mahasiswa Elektro) sampai di belakang area WC masjid FATEK UNTAD," jelasnya.
"Salah satu dari pelaku mengeluarkan benda tajam, kemudian Diki berusaha untuk menghalang, kemudian ka MA berdiri menghampiri yang memukuli Elinus dan meneriaki dengan kata “bro, boleh jo, teusah dipukul lagi dia kita cuman mau ambil motor saja”.