METRO SULTENG-Pada Minggu (14/4) pagi, Israel diguncang oleh ledakan dan suara sirene serangan udara ketika ratusan drone, rudal balistik, dan rudal jelajah dari Iran dilepaskan dalam serangan besar-besaran.
Tindakan agresi ini membawa Timur Tengah semakin dekat ke ambang konflik berkepanjangan dan mewakili eskalasi besar dalam sejarah kawasan. Episode ini, yang meningkatkan kebencian yang telah lama ada sejak Revolusi Islam Iran pada tahun 1979, patut dicatat sebagai serangan militer langsung pertama Iran terhadap Israel.
Ketua PBB menyuarakan peringatan mendesak, dan dunia merespons dengan cepat. Inggris menyebut serangan itu “sembrono”, Jerman bersikeras bahwa Iran dan sekutunya “harus segera menghentikannya”, dan Prancis memperingatkan bahwa Iran “mengambil risiko potensi peningkatan militer.”
Baca Juga: Arab Saudi Bantah Mencegat Rudal Iran Yang Menyerang Israel
Iran meluncurkan sejumlah besar drone, rudal jelajah, dan rudal balistik, yang sebagian besar dicegat sebelum mencapai tanah Israel, menurut juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari. Dia mengklaim bahwa juga di luar wilayah Israel, pesawat Israel berhasil mencegat lebih dari 10 rudal jelajah.
Beberapa roket, menurut Hagari, mendarat di wilayah Israel. Meskipun fakta sebenarnya masih diselidiki, tim tanggap darurat mengklaim bahwa seorang gadis berusia 7 tahun di komunitas Arab Badui di Israel selatan menderita luka parah, kemungkinan besar akibat salah satu rudal tersebut.
Hagari juga melaporkan serangan rudal yang menyebabkan sedikit kerusakan dan tidak ada korban jiwa di pos militer Israel.
Hagari menyatakan, "Serangan luas Iran merupakan eskalasi yang signifikan." Dia bersikeras bahwa militer Israel "melakukan dan akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk melindungi keamanan negara Israel" sebagai jawaban atas pertanyaan mengenai kemungkinan reaksi Israel. Dia menegaskan konflik masih berlangsung dan beberapa pesawat tempur Israel masih mengudara.
Ujian terbesar yang pernah ada:
Tanda-tanda awal menunjukkan bahwa sistem pertahanan udara Israel yang terkenal berhasil menangkis serangan besar-besaran Iran, mengatasi uji coba terbesar yang pernah mereka lakukan.
Dengan tingkat intersepsi sebesar 99 persen, militer Israel menyatakan pada hari Minggu bahwa mereka telah secara efektif menangkis serangan Iran termasuk ratusan drone dan rudal.
Dalam jumpa pers yang disiarkan televisi, juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari menyatakan, "Serangan Iran telah digagalkan."
Jaringan pertahanan Israel, yang didukung oleh Amerika Serikat, dirancang untuk mencegat roket, rudal, dan mortir yang diarahkan ke wilayah pemukiman atau infrastruktur vital Israel.
Pesawat ini dilengkapi dengan radar terintegrasi dan baterai rudal bergerak. Sistem ini mendapat pujian karena berhasil mencegat ancaman sebanyak 90% pada upaya sebelumnya.
Sistem Kubah Besi:
