Konflik Israel-Iran yang berkepanjangan akan berdampak besar terhadap hubungan diplomatik dan kerja sama internasional.
Selain taktik militer konvensional, konflik antara Israel dan Iran kemungkinan besar juga akan menyebabkan peningkatan signifikan dalam perang siber.
Kedua negara memiliki kemampuan siber yang canggih dan telah menunjukkan kesediaan untuk menggunakannya di masa lalu.
Perang antara kedua musuh ini dapat menargetkan infrastruktur penting, mengganggu jaringan komunikasi, dan menimbulkan kekacauan di pasar keuangan. Konsekuensi dari serangan-serangan ini bisa berdampak luas, merusak kepercayaan terhadap sistem digital dan menyebabkan kepanikan dan ketidakpastian yang meluas di kawasan ini dan di panggung global.
Perang langsung antara Israel dan Iran akan memberikan lahan subur bagi organisasi teroris untuk melakukan eksploitasi, sehingga semakin memperburuk ancaman terorisme global.
Kelompok-kelompok radikal yang bersimpati pada kedua belah pihak dapat memanfaatkan kekacauan dan ketidakstabilan untuk melancarkan serangan terhadap musuh-musuh mereka atau memajukan agenda mereka sendiri.
Proliferasi senjata, hancurnya pasukan keamanan dan perpindahan penduduk akan menciptakan tempat berkembang biaknya ekstremisme, yang merupakan ancaman besar terhadap keamanan regional dan global.
Kita juga tidak boleh melupakan aspek lingkungan dari perang. Perang langsung antara Iran dan Israel tidak hanya akan menghancurkan populasi manusia dan infrastruktur tetapi juga menimbulkan kerusakan parah terhadap lingkungan.
Timur Tengah adalah rumah bagi ekosistem yang rapuh dan saluran air penting, yang akan terancam oleh meluasnya penggunaan kekuatan militer dan penghancuran infrastruktur penting. Hilangnya sumber daya penting dan degradasi ekosistem akan memperburuk tantangan lingkungan yang ada, termasuk perubahan iklim dan kelangkaan air, sehingga semakin memperparah penderitaan generasi mendatang.
Sementara itu, dampak ekonomi dari perang langsung antara Israel dan Iran tidak hanya dirasakan di Timur Tengah tetapi juga di seluruh dunia. Kedua negara merupakan pemain utama dalam perekonomian global, dengan jaringan perdagangan yang luas dan sumber daya strategis yang mereka miliki.
Gangguan apa pun terhadap pasokan minyak dari Teluk Arab, khususnya, akan menimbulkan kejutan di pasar internasional, menaikkan harga dan mengganggu stabilitas perekonomian yang bergantung pada impor energi.
Dampaknya kemungkinan besar akan terasa di berbagai sektor, mulai dari keuangan hingga pertanian, yang akan menjerumuskan perekonomian yang sudah rapuh ke dalam resesi dan memperburuk kerusuhan sosial.
Terakhir, konflik Israel-Iran yang bersifat langsung dan menyeluruh akan mempunyai implikasi besar terhadap hubungan diplomatik dan kerja sama internasional.
Negara-negara akan dipaksa untuk memilih pihak, sehingga semakin mempolarisasi komunitas global dan melemahkan upaya penyelesaian konflik melalui diplomasi dan dialog.
Hancurnya saluran diplomatik dapat menyebabkan meningkatnya isolasionisme dan nasionalisme, sehingga semakin sulit menemukan solusi damai terhadap berbagai tantangan yang dihadapi dunia saat ini.