Oknum Polisi di Morowali Mabuk-Mabukan dan Aniaya Karyawan PT IHIP Hingga Trauma Masuk Kerja, Kapolres: Iya, Dugaannya Seperti itu

photo author
- Rabu, 13 Maret 2024 | 11:19 WIB
dugaan kejadian pengeroyokan karyawan PT IHIP oleh Oknum aparat Kepolisian
dugaan kejadian pengeroyokan karyawan PT IHIP oleh Oknum aparat Kepolisian

METRO SULTENG- Seorang karyawan sebut saja Rudy (nama samaran) yang bekerja di perusahaan kawasan Industri PT Indonesia Huabao Industrial Park (IHIP) Desa Topogaro, Kecamatan Bungku Barat, Kabupaten Morowali, Sulteng, sebagai checker disinyalir mendapat pengeroyokan dari oknum polisi yang diduga mabuk atau dalam pengaruh minuman keras (Miras).

Kejadian itu bermula saat oknum polisi pergi memancing di jety, kemudian Rudy yang bertugas berjaga di wilayah itu menegur agar tidak memancing di wilayah tersebut karena dilarang oleh pihak perusahaan.

Baca Juga: Wow Keren, Warga Sulap Komplek Kayu Kelor Ampana jadi Jalan Bercahaya, Lampu Hias Semarakan Jalanan!

"Saya kan berjaga disitu, kemudian datang lima orang berbaju biasa izin memancing. Saya bilang, pak dilarang memancing disini. Biar warga dilarang mancing, karena ini area perusahaan. Mereka keras dan menjawab "saya aparat disini, lah tadi ada orang china memancing," jelas korban
lewat voice note yang diteruskan ke awak media, Rabu (13/3/2024).

Rudy pun mengadu ke pihak juru bicara (Jubir). Karena oknum itu tidak mengindahkan teguran, kemudian jubir memerintahkan untuk memotret lalu melaporkannya ke pihak security.

"Saya suruh temanku sampaikan ke security dan kemudian security datang menegur aparat itu. Jedah waktu berapa menit, saya lalu bertanya ke temanku apakah aparat itu masih ada memancing di jety? Temanku jawab masih ada," ungkapnya.

Beberapa saat kemudian jam pulang pun tiba. Rudy berpikir kejadian yang tadi aman-aman saja. Tetapi tiba-tiba Rudy merasakan pukulan keras menggunakan helm di kepalanya kiri kanan hingga dia terkapar di bawah meja.

Baca Juga: Kunker ke PT Vale, Pj Bupati Morowali Dukung Komitmen Keberlanjutan Perseroan

"Waktu saya mau pulang sekitar jam 7-an. Saya ngga tahu, saat saya duduk tiba-tiba saya dikeroyok habis-habisan. Dipukul pakai helm kepala-ku. Kiri kanan kepala dipukul hingga saya terkapar. Tidak lama itu saya dikasih bangun lagi, dijambak lalu saya ditodong pakai senjata laras panjang di pinggir perut saya," kisah Rudy. 

"Kemudian teman saya yang buat video sebagai bukti, juga dipukul hingga terjatuh dan tersungkur di tanah,"ungkap Rudy menceritakan betapa ngerinya pukulan-pukulan yang dilayangkan sang pengayom dan pelindung masyarakat itu ke tubuhnya.

Peristiwa pengeroyokan ini pun menbuat Rudy stres dan trauma berat hingga takut masuk kerja.

"Saya ini orang kecil, tidak tahu apa-apa, apalagi orang tua saya tidak tahu hukum. Kami orang bodoh, anak petani, kami orang biasa. Kami mau melaporkan apa? Kami bingung, saya trauma. Terus terang, kalau mau kesana (tempat kerja) saya trauma sekali," ungkapnya ketakutan.

Peristiwa ini pun dibenarkan oleh Kapolres Morowali AKBP Suprianto. Kata dia, kejadian tersebut terjadi sekitar dua hari yang lalu dan sudah ditangani oleh pihak Satreskrim Polres Morowali.

"Itu kejadian dua hari yang lalu dan sudah ditangani," kata Kapolres Morowali saat dikonfirmasi Metrosulteng.

Baca Juga: Canggih dan Elegan: Temui Jam Tangan Serenade Luna Baru dari Glashütte Original Untuk Peringati Perempuan Internasional 2024

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X