METRO SULTENG - Masih ingat dengan Direktur Utama (Dirut) PT Tambang Batu Sulteng, Mansur Latakka? Kontroversi Mansur Latakka soal aliran dana Rp1,7 miliar dan pengakuannya yang lupa dengan pertemuan di rumah makan Al Jazeerah, Jakarta, kini memantik raeaksi.
Penelusuran yang dilakukan media ini beberapa hari terakhir, menguak hal yang justru sebaliknya. Pengakuan Mansur Latakka saat menggelar konferensi pers pada Kamis (23/11/2023) malam lalu di Palu, Sulawesi Tengah, berbeda 180 derajat dengan hasil penelusuran media ini.
Baca Juga: Mansur Latakka Bantah Aliran Dana ke Gubernur, Mengaku Lupa Ditanya Pertemuan di RM Al-Jazeera
Pertemuan di rumah makan Al Jazeerah disebutkan benar adanya. Yang hadir saat itu adalah pengusaha yang bernama Rosi, Mansur Latakka, serta Gubernur Sulawesi Tengah yang menjabat saat ini Rusdy Mastura.
Selain mereka bertiga, ada beberapa orang yang juga ikut menyertai saat itu.
Pertemuan di rumah makan khas Timur Tengah ini diperkirakan antara jam 10 atau 11:00 WIB. Setelah jamuan makan siang selesai, pertemuan dilanjutkan di salah satu ruangan khusus. Pertemuannya tidak lama, hanya sekitar 10-15 menit. Setelah itu bubar.
"Mansur mengaku lupa dengan pertemuan di rumah makan Al Jazeerah Jalan Johar, Jakarta? Mansur rupanya sudah amnesia (hilang ingatan), hahaha..," kata salah satu sumber media ini sambil terkekeh.
Sumber yang meminta namanya dirahasiakan, mempertanyakan kalau ada yang sengaja menutup-nutupi pertemuan tersebut, patut dicurigai apa motif dan kepentingannya.
"Saya belum amnesia. Masih ingat," ujarnya lagi.
Baca Juga: Gubernur Sulteng Bantah Terima Aliran Uang dari Pengusaha Jakarta, Cudy: Jangan Fitnah Saya!
Sumber lainnya menyebutkan, pertemuan di rumah makan Al Jazeerah terjadi tahun 2021. Gubernur Rusdy Mastura waktu itu datang terpisah bersama seseorang yang disebut-sebut "orang dekatnya".
Namun setelah pertemuan, Gubernur Rusdy Mastura pulang bersama orang dekatnya tersebut. Mereka sudah semobil.
"Orang dekat itulah yang mengatur pertemuan di rumah makan Al Jazeerah," tegas sumber.
Ketika disinggung soal adanya "oleh-oleh" yang dikemas di kertas warna coklat, sumber masih irit bicara. Ia hanya bilang nanti tanya saja kepada orang dekat gubernur.