METRO SULTENG - Wakil Bupati (Wabup) Poso, Yasin Mangun mengatakan bahwa Pemerintah Daerah Poso telah melakukan upaya penyelesaian masalah antara masyarakat terdampak dan Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) PT Poso Energy (PE).
Hal tersebut disampaikan Yasin Mangun dalam Dialog Publik yang diselenggarakan Ikatan Pemuda Mahasiswa Kabupaten Poso (IPMA-POSO), dengan Tema "PLTA Poso untuk Kesejahteraan atau Kesengsaraan," bertempat di Aula Gedung Pendidikan dan Pengajaran, Jl. Setia Budi, Kota Palu.
Baca Juga: PLTA PT Vale Kapasitas 365 MW Mampu Menghilangkan Potensi Emisi Karbon 1 Juta Ton CO2
"Antara masyarakat terdampak dan PLTA, telah kami lakukan upaya penyelesaian, dan evaluasi bersama" ujarnya, Kamis, (11/8/2022).
Menurut Yasin Mangun evaluasi juga dilakukan terhadap investasi Poso energi bertujuan untuk membantu masyarakat setempat.
"Kesimpulannya adalah rangkaian atas masalah tersebut telah selesai dan 100 persen sudah di ganti rugi dan untuk langkah kedepannya kita harus saling bersinergi," ungkapnya.
Perwakilan PLTA Poso, Irma juga menyampaikan kehadiran PLTA Poso merupakan ketenagaan listrik untuk mendukung PLN dalam penyediaan listrik.
"Keberadaan PLTA yang dilakukan hasil dukungan dari para investor untuk membangun perusahaan listrik," ujarnya.
Oleh karena itu, menurutnya air sebagai nyawa PLTA Poso untuk membangun energi listrik yang berada di Sulawesi Tengah, sehingga air sebagai pemanfaatkan aspek keberadaan PLTA Poso, sekitar 90 atau 95 persen air Danau di pinjam untuk ketenangan listrik PLTA.
Baca Juga: Berjuta Manfaat Nikel dalam Kehidupan Sehari-hari yang Wajib Diketahui
Baca Juga: Timnas U-16 Melenggang ke Final Piala AFF Setelah Hadapi Situasi Tegang Lawan Myanmar
"Prinsip pola operasi aman, optimal, dan rif merupakan komitmen yang kita buat," jelasnya.
Selain itu, lerwakilan masyarakat terdampak, Albert Liwulanga juga menyampaikan pihak PLTA dan masyarakat telah melakukan penyelesaian terkait masalah yang ada.
Karena menurutnya, informasi adanya telah diakomodir oleh PLTA Poso Energy dan kemudian adanya konflik berkepanjangan merupakan informasi yang masih di konsumsi oleh publik.