Pasar Durian Dunia Dikuasai Thailand dan Vietnam, Indonesia Perlu Atur Strategi

photo author
- Jumat, 17 Januari 2025 | 06:37 WIB
Kebun durian jenis durian montong. Foto insert: Dr. Hasanuddin Atjo
Kebun durian jenis durian montong. Foto insert: Dr. Hasanuddin Atjo

Oleh: Dr. Hasanuddin Atjo
(Komisi Penyuluhan Pertanian Sulteng)

Pesawat Super AirJet rute Jakarta tujuan Palu, Kamis 15 Januari tahun 2025, sempat mengalami keterlambatan sekitar 3 jam. Dan kondisi seperti ini pada umumnya berdampak terhadap munculnya rasa bosan.

Seperti biasa membuka google searching dan tertarik dengan satu artikel yang mengulas raja durian baru dunia. Dan setelah itu mulai menulis artikel yang bisa saja jadi bahan sharing bagi kemajuan bisnis durian.

Durian telah menjadi komoditi eksotis, karena sangat diminati dan memiliki harga jual tinggi di pasar Internasional. Karena itu sejumlah negara memilih komoditi ini sebagai salah satu sumber devisa dan pendapatan masyarakat.

Baca Juga: Ekspor Durian Sulteng Sumbang Rp600 Miliar bagi Tiga Daerah Ini

Berdasarkan databoks (2022) Indonesia dengan luas 1,9 juta km persegi, jumlah penduduk 265 juta mempunyai luas areal durian hanya 60.000 ha terdiri dari tanaman klon 15% serta tumbuhan alam 85%.

Sedang Thailand dengan luas 520.000 km persegi penduduk 70 juta, mempunyai luas areal durian 200.000 ha terdiri dari tanaman klon sebesar 90% dan tumbuhan alam 10%.

Vietnam luas wilayah 331.000 km persegi (1/6 luas wilayah Indonesia) dan penduduk 98 juta, baru merdeka tahun 1975. Kini menjadi salah satu raja durian dunia baru menemani Thailand.

Pada saat ini, negeri berjuluk "naga biru" itu memiliki areal pertanaman durian seluas 150.000 ha. Hebatnya hampir semuanya merupakan tanaman kloning yang dominan ditanam pada delta sungai Mekong.

Kloning adalah perbanyakan tanaman dengan sambung pucuk (okulasi) atau dengan teknologi tissue culture (kultur jaringan) yang pada saat ini sangat berkembang pesat.

Baca Juga: Ekspor Durian Sukses Tembus Pasar Cina, Cudy Yakin Sulteng Jadi Kekuatan Baru di Pulau Sulawesi

Dengan teknologi kloning maka tanaman tersebut nantinya memiliki produktivitas, mutu dan keseragaman yang tinggi sebagaimana induknya, bahkan bisa melebihi bila diintegrasi dengan improvement genetics.

Melansir dari Straits Times (14 Januari 2025) bahwa negeri Tirai Bambu, nama lain China , mengimpor durian hingga bulan November 2024 menembus 1,53 juta ton. Dan diperkirakan permintaan tersebut akan terus meningkat.

Masyarakat China tidak hanya mengonsumsi dalam bentuk segar, tetapi dalam berbagai varian olahan makanan yang berbahan baku durian, sangat inovatif baik bentuk, rasa dan kemasan.

Nilai impor durian tersebut mencapai US$ 6,83 miliar, dan naik 9,4% dibandingkan tahun 2023. Vietnam berkontribusi sekitar 47% mengisi pasar itu, namun masih tertinggal dari saudara serumpun Thailand.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X