Komisi Penyuluhan: Sektor Pertanian di Morowali dan Morowali Utara Perlu Penanganan Spesifik

photo author
- Jumat, 28 Juni 2024 | 17:14 WIB
Kegiatan kunjungan kerja Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KP3) Sulewesi Tengah saat di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, 26-27 Juni 2024. (Foto: Ist).
Kegiatan kunjungan kerja Komisi Penyuluhan Pertanian Provinsi (KP3) Sulewesi Tengah saat di Kabupaten Morowali dan Morowali Utara, 26-27 Juni 2024. (Foto: Ist).

Model penanganan spesifik yang dimaksud antara lain, afirmasi pemerintah seperti penyediaan input produksi (bibit unggul, pupuk organik, irigasi, dan upaya mekanisasi).

Baca Juga: Nikel Morowali dan Morut Picu Disparitas Pertumbuhan Antar Sektor dan Kabupaten/Kota, PR Pemerintah yang Baru

Pertemuan KP3 Sulteng di Dinas Pertanian Morowali Utara.
Pertemuan KP3 Sulteng di Dinas Pertanian Morowali Utara.
Kemudian pendampingan oleh penyuluh yang  profesional, sehingga perlu penguatan SDM tenaga penyuluh, dan penguatan kelembagaan organisasi petani.

Salah satu contoh telah dipraktekkan oleh Pemerintah Kabupaten Morowali dalam kurun waktu 2018-2023, yaitu pemberian afirmasi berupa bantuan biaya mengolah lahan sawah. Ini juga bagian penting penanganan spesifik pertanian.

"Bila ini (penanganan spesifik) berhasil, saya optimis produksi pertanian meningkat dan stok tersedia. Dengan demikian, pasokan pangan untuk memenuhi permintaan Morowali dan Morowali Utara tidak lagi harus dikirim dari luar," yakin sang doktor.

Komisi Penyuluhan Pertanian siap membantu bupati untuk melakukan penanganan spesifik sektor pertanian di Morowali dan Morowali Utara. Harapannya, PDRB kedua sektor (pertambangan dan pertanian) bisa berjalan beriringan ke depannya.

Baca Juga: Hari Bhayangkara ke-78: Olahraga Bersama, Sehat Jasmani dan Segar untuk Melayani Masyarakat

Tak lupa, Dr Atjo mengungkapkan segera mungkin dilakukan kajian dan pemetaan sektor pertanian di Morowali dan Morowali Utara. Tujuannya agar menjadi acuan penanganan spesifik bagi daerah.

"Untuk melakukan pengawalan, dibutuhkan penyuluh pertanian sebagai ujung tombaknya. Dengan catatan, kapasitas penyuluh harus kita bekali," tandas Dr Atjo mengingatkan. ***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X