KLK Morowali Menolak Dipindahkan di Taman Funuasingko

photo author
- Selasa, 19 Juli 2022 | 06:10 WIB
Amrin  Kordinator Komite Literasi Kerakyatan Morowali (KLK-Morowali)
Amrin Kordinator Komite Literasi Kerakyatan Morowali (KLK-Morowali)

METRO SULTENG-Taman kota Fonuasingko yang berada di tengah Kabupaten Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah yang dijuluki sebagai wajah kota Morowali saat ini kondisinya sangat memprihatinkan. Bagaimana tidak, bangunan dirancang dengan anggaran Rp 3.155.957.000 yang bersumber dari Angaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) hasilnya sangat nihil.

Amrin selaku Kordinator Komite Literasi Kerakyatan Morowali (KLK-Morowali) menyebutkan, terdapat 41 lapak pedagang yang dibangun dengan ukuran kisaran 250×250 cm, dengan jarak bangunan satu dan yang lainya berdekatan.

Baca Juga: Truck Fuso Patah Sumbuh, Trans Sulawesi Macet

Baca Juga: Lagi, Trans Sulawesi Telan Korban, Truck Muat Udang Masuk Jurang

Baca Juga: Polwan Cantik AKP Rita Yuliana Curi Perhatian Nitizen, Ini Presfasinya

Ditambah lagi terdapat 2 bangunan kamar mandi / toilet di taman tersebut, yang kurang terawat karena dipenuhi sampah- sampah plastik dan air yang belum tersalurkan dengan lancar.

Menurutnya, Taman Fonuasingko yang dibagun dengan anggaran begitu besar tentunya telah memberikan harapan kepada masyarakat dan para pedagang, akan tersedianya fasilitas yang mendukung kelancaran penjualan. Hingga omset para pedagang kaki lima tersebut lancar dan bertambah.

"Tetapi setelah bangunan selesai semuanya tak sesuai dengan harapan kita," sambung Amrin. Jika kita lihat kondisi taman Funuasingko di tahun 2021 cukup ramai, hampir setiap malam dipadati pengunjung, bahkan beberapa kegiatan kebudayaan, musikalisasi puisi, dilakukan para pedagang demi menarik perhatian para pengunjung saat itu.

"Dan ini salah satu bentuk kreatifitas para pedagang secara kolektif ditaman kota Fonuasingko, sekalipun masih ada keterbatasan fasilitas tetapi para pedagang leluasa bergerak, berkarya karena didukung dengan lokasi yang luas".

Baca Juga: Irjen Ferdy Sambo Dinonaktifkan dari jabatan Kadiv Propam

Baca Juga: Istri Anggota TNI Ditembak OTK Didepan Rumahnya

Baca Juga: Korem 132/Tdl dan Kodim 1306/KP Gandeng Pemkab Sigi Wujudkan Ketahanan Pangan

"Menyikapi kondisi taman Fonuasingko hari ini kami dari Komite Literasi Kerakyatan Morowali (KLK-M) ikut menolak upaya pemindahan lokasi penjualan pedagang yang berada di jalur 16 dipindahkan ke taman Fonuasingko. Serta mendukung penuh upaya- upaya penolakan yang dilakukan para pedagang kaki lima untuk tidak dipindahkan ke taman Fonuasingko, selama kondisi bangunanya masih seperti itu," jelasnya.

Ada beberapa faktor yang membuat bangunan baru ditaman Funuasingko untuk tidak dihuni oleh para pedagang, mulai dari kondisi bangunan yang sempit, semerawut, kecil, sampah sampah yang tak jelas akan dibuang kemana.

"Pembangunan ini tentunya kembali membuat kita berpikir bahwa makin hari makin minim untuk menitipkan kepercayaan kita kepada pemerintah dalam melakukan satu pembangunan di daerah, yang betul-betul bersih dan terlepas dari sistem Korupsi Kolusi Nepotisme (KKN)".

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X