Sempat Bilang Bencana Sumatera Cuma Seram di Medsos, Kepala BNPB Minta Maaf Setelah Melihat Langsung, Ternyata Sebesar Ini Korban Meninggal Ratusan

photo author
- Selasa, 2 Desember 2025 | 07:31 WIB
Kepala BNPB, Suharyanto (tengah) meminta maaf ke Bupati Tapsel setelah menilai banjir tak mengkhawatirkan. (Dok BNPB)
Kepala BNPB, Suharyanto (tengah) meminta maaf ke Bupati Tapsel setelah menilai banjir tak mengkhawatirkan. (Dok BNPB)

METRO SULTENG-Masih banyak dinegara ini pejabat yang bicara tidak dengan akal dan hati sehingga ucapannya kerap menyakiti hati rakyat, yang ujung-ujungnya minta maaf. Seperti yang sempat keluar dari mulut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Suharyanto, yang akhirnya menyampaikan permohonan maaf kepada Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), Sumatera Utara, Gus Irawan, setelah sebelumnya menilai kondisi banjir di wilayah tersebut tidak terlalu mengkhawatirkan hanya seram di Medsos.

Permintaan maaf itu disampaikan langsung saat Suharyanto meninjau lokasi bencana di Desa Aek Garoga, Batang Toru, pada Senin, 1 Desember 2025.

“Pak, saya surprise, saya tidak mengira sebesar ini. Saya mohon maaf, Pak Bupati. Bukan berarti kami tak peduli,” ujar Suharyanto kepada awak media.

Dalam kunjungannya, Suharyanto menegaskan bahwa penanganan pengungsi harus menjadi prioritas utama.

Baca Juga: Kamu Punya Informasi 'PPPK Siluman' Donggala? Lapor Saja Sekarang, Tunggu Apalagi

Perwira Tinggi TNI-AD itu meminta jajarannya bersama pemerintah daerah memastikan warga tidak terlalu lama tinggal di tenda pengungsian.

“Ini enggak mungkin mereka akan tinggal seterusnya,” kata Suharyanto.

Dia menjelaskan bahwa kondisi fisik dan mental para pengungsi akan terdampak jika harus bertahan terlalu lama di barak sementara.

“Itu maksimal kemampuan orang tuh dua minggu. Setelah itu penyakit datang, mental juga terkena itu,” lanjutnya.

Suharyanto mengingatkan bahwa penanganan pengungsi tidak boleh sebatas menyediakan kebutuhan dasar semata.

“Tolong juga ini betul-betul, jangan anggap masyarakat kalau sudah di tenda, dikasih makan minum, ada MCK aja udah selesai,” tegasnya.

“Manusia Indonesia kalau lama-lama di tenda seperti itu ya pasti tidak akan tahan,” imbuhnya.

Ia juga meminta langkah-langkah percepatan dilakukan agar warga dapat segera kembali ke hunian permanen atau hunian sementara yang lebih layak.

“Tapi tentu saja Pak Bupati, tidak bisa selamanya, dan kita tidak bisa melawan alam,” ujar Suharyanto.

“Jadi tolong ini langkah-langkahnya harus lebih cepat. Yang pertama tadi, pengungsian saya mohon jangan lama di tenda,” kata dia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X