ART Curhat soal Dirinya Ingin "Dihabisi"

- Selasa, 29 November 2022 | 16:22 WIB
Abdul Rachman Thaha, anggota DPD-RI. (foto: dok pribadi)
Abdul Rachman Thaha, anggota DPD-RI. (foto: dok pribadi)


METRO SULTENG - Kabar tak sedap menghampiri anggota DPD-RI dapil Sulawesi Tengah, Dr Abdul Rachman Thaha SH, MH. Senator muda yang dikenal vokal ini curhat soal dirinya yang ingin "dihabisi" oleh oknum atau kelompok tertentu.

"Ada oknum dari pihak Polda Sulteng, yang sampai detik ini meminta saya "dihabisi". Saya tidak paham makna frasa dihabisi ini? Konotasinya berujung apa?,"curhat ART -sapaan akrabnya, saat berbicara dengan media ini Selasa sore (29/11/2022).

Baca Juga: ART Dinilai Mampu Hadirkan Kemajuan bagi LPM Sulawesi Tengah

ART mengaku sangat menyayangkan sikap oknum aparat penegak hukum (APH) tersebut. Ada apa sehingga oknum APH itu begitu membenci dirinya.

"Bahkan, bukan hanya oknum, tapi ada hingga beberapa orang anggota (Polda Sulteng). Sekali lagi saya tegaskan, kenapa mereka begitu benci saya? Apakah mereka terusik dengan posisi saya sebagai anggota DPD yang getol mengkritik institusi Polri,"prihatin pria kelahiran Palu 17 September 1979 ini.

Bahkan, sering kali oknum anggota Polda Sulteng berharap ART segera dipolisikan. Diminta untuk dilaporkan dalam kasus-kasus tertentu. Supaya bungkam dan tidak kritis lagi.

Baca Juga: Anggota DPD-RI Habib Shaleh Meninggal Dunia, ART: Panutan Saya, Beliau Titipkan Alkhairaat

"Mereka sepertinya risih dengan saya. Oknum atau anggota Polda Sulteng yang seperti ini, akan saya lawan,"tegas ART.

"Jujur, dari hati paling dalam, saya pernah menyampaikan di pemberitaan sebelumnya bahwa semua ancaman atau intimidasi ke diri saya, sekali lagi saya sampaikan, saya tidak pernah takut atau pun mundur. Ingat, nyawa saya ada di tangan Allah SWT. Bukan pada manusia,"tantangnya.

ART menyampaikan bahwa tupoksinya di DPD-RI adalah pengawasan Undang-undang. Dan Komite I bermitra kerja dengan Kepolisian dan Kejaksaan. Pengawasan Undang-undang Kepolisian maupun Kejaksaan menjadi tugasnya.

Baca Juga: Jadwal Piala Dunia 2022 Selasa 29 November, Ada Belanda, Portugal, Inggris, Iran, Babak Penentu 16 Besar

"Arahnya bisa ditebak sih. Ada kegerahan dengan saya yang lantang menyuarakan aspirasi masyarakat dalam hal penegakan hukum. Apalagi belakangan ini saya banyak menerima pengaduan back up mem-back up persoalan pertambangan ilegal. Saya menyeruakan aspirasi ini sebagai bentuk tanggung jawab moril kepada rakyat dan daerah secara konstitusional,"jelas ART.

Dan sekali lagi, ART sangat menyayangkan sikap oknum APH tersebut. Dan nama-nama oknum APH yang dimaksud sudah dikantongi ART. Bahkan ada oknum partai politik di Sulteng, juga berada di balik upaya ini.

Baca Juga: UMP Sulteng Tahun 2023 Naik 8,73 Persen Atau Rp 2.599.546 per Bulan

"Identitas oknum parpol ini, juga saya kantongi namanya. Dia juga ikut membuat skenario untuk selesaikan saya. Saya tidak gentar,"ujar ART dengan nada lantang.

ART sekali lagi menyatakan tidak abis pikir. Skenario "menghabisi" bisa terjadi pada dirinya yang notabene pejabat negara. Bagaimana dengan masyarakat biasa, mungkin bisa dihajar kanan kiri semau mereka.

"Saya akan minta secara kelembagaan, Komite 1 DPD-RI  untuk mengagendakan rapat dengar pendapat bersama Kapolri. Sehingga saya bisa minta ketegasan saudara Kapolri, untuk lakukan penindakan terhadap oknum tersebut. Namanya akan saya serahkan ke Kapolri,"janji ART.

Dan yang terjadi dengan dirinya kali ini, menurut ART merupakan bentuk ancaman nyata. Bisa membuat ketidaknyamanan dalam menjalankan hak-hak konstitusional selaku anggota parlemen.

"Saya akan minta khusus kepada saudara Kapolri, untuk mengevaluasi seluruh satuan kerja (satker) yang ada di Polda Sulteng. Utamanya dalam hal penegakan hukum di polres-polres,"katanya.

Baca Juga: Misi Dagang dan Investasi ke Kaltim, Rusdy Mastura : Ini Kebangkitan Sulawesi Tengah

Seperti dalam penanganan perkara, terutama perkara korupsi. Sudah banyak aspirasi yang ART terima terkait penegakan hukum.  Tidak sesuai harapan, banyak yang dimainkan.

"Ingat, Sulteng ini adalah tanah kelahiran saya.  Dan merupakan dapil saya, yang tentunya harus dijaga. Ini wajib hukumnya. Saya bersama masyarakat Sulteng, wajib menjaga dan awasi sumber kekayaan alam daerah kami,"komitmen ART. ***

Editor: Icam Djuhri

Tags

Terkini

KPU Tolitoli Gelar Sosialisasi Kirap Pemilu

Selasa, 23 Mei 2023 | 15:06 WIB
X