METRO SULTENG - Anggota DPR-RI dari dapil Sulawesi Tengah, Ahmad Ali SE, memberi respon bijak atas insiden pembakaran alat berat yang terjadi di lokasi tambang emas Poboya, Kota Palu.
Waketum DPP Partai NasDem ini menyatakan, peristiwa pembakaran alat berat milik PT Adijaya Karya Makmur (AKM) pada Minggu sore 18 September 2022, hendaknya disikapi dengan pendekatan persuasif, bukan represif.
"Peristiwa pembakaran alat berat yang terjadi di tambang emas Poboya, hendaknya disikapi tidak represif oleh aparat hukum. Sebaiknya, pihak PT AKM bisa duduk kembali dengan masyarakat,"tulis Ahmad Ali melalui media sosial Facebook miliknya @ahmadali, Senin sore.
Baca Juga: Pemerintah Daerah Jangan Adem Ayam Dong Sikapi soal Poboya
Untuk solusinya, ujarnya, upaya penegakan hukum sebaiknya menjadi jalan terakhir, bilamana upaya persuasif tidak menemukan bentuk terbaik.
"Mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut, proses penegakan hukum itu jalan terakhir. Ketika upaya persuasif tidak berjalan dengan baik,"sarannya.
Baca Juga: Ini Alasan Nikita Mirzani Belum Mau Nyaleg
Investasi di daerah memang perlu dilindungi. Tapi dengan catatan, tidak mengabaikan masyarakat setempat.
"Kita ingin melindungi investasi di daerah, tapi investasi jangan meminggirkan mereka yang sudah hidup turun temurun di lokasi itu,"tulis anggota Komisi III ini mengingatkan.
Baca Juga: Rusuh Tambang Emas Poboya Palu, 300 Polisi Disiagakan
Kepada masyarakat, Ahmad Ali mengimbau untuk melakukan perlawanan terhadap oknum yang bermain di balik masalah ini.
"Kita lawan cukong yg bermain di belakang masyarakat,"tegas Ahmad Ali. ***
Baca Juga: Rusuh Demo Tambang Emas Poboya Palu, Warga Bakar Alat Berat Perusahaan