METRO SULTENG - Lembaga Swadaya Masyarakat Jaringan Advokasi Masyarakat Pesisir Indonesia (JARI) Provinsi Sulawesi Tengah menegaskan, jangan melakukan pengalihan isu atau membuat opini publik yang blunder.
Seperti halnya pekerjaan jalan Beteleme-Nuha. Pekerjaan jalan ini jangan dijadikan bancakan politik jelang Pemilu dan Pemilukada 2024. Kepentingan politik hendaknya tidak sampai membuat informasi sesat bagi masyarakat.
"Jangan lagi lakukan pembodohan di mata masyarakat dengan melontarkan surga telinga ke masyarakat. Berhentilah menjual gula-gula manis demi syahwat politik. Terkait pekerjaan jalan provinsi poros Beteleme-Nuha Sulsel, itu dananya bersumber dari APBD Provinsi Sulteng yang notabene dibangun pakai uang rakyat," tandas Burhanuddin Hamzah selaku Direktur Eksekutif LSM JARI Sulteng, dihubungi Jumat 26 Mei 2023.
Baca Juga: Membangun Morowali Utara, Yaristan: Butuh Fisik Sehat dan Pikiran Jernih
Burhanuddin mengatakan, jalan provinsi poros Beteleme-Nuha sudah dicanangkan di era pemerintahan Gubernur Longki Djanggola. Hanya saja akibat gejolak Covid-19 saat itu, makanya belum dikerjakan. Dananya dialihkan pada kegiatan lain untuk penanggulangan wabah covid-19.
"Jadi, jangan pekerjaan jalan itu dijadikan pencitraan jelang 2024. Jikalau itu yang terjadi, sama saja pembodohan bagi masyarakat di Morowali Utara," tukas Burhanuddin.
Direktur eksekutif LSM JARI ini juga menyebut, adanya proyek yang didanai lewat dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), ditengarai bermasalah.
Baca Juga: Kemelut Tambang, Warga Desa Mondowe di Morowali Utara Ibarat Anak Ayam Kehilangan Induk
Pasalnya, menurut Bur -- sapaan akrabnya, pekerjaan yang bersumber dari dana PEN, diduga ada beberapa proyek yang menyeberang tahun.
Bahkan Bur menduga ada pekerjaan jalan yang belum lama selesai dikerja, tapi sudah mengalami kerusakan.
Baca Juga: Andri Khan, Pemuda Tunanetra Skill Dewa Tampil Memukau di Morowali Utara
"Banyak pekerjaan rumah kita kedepan di Morowali Utara. Terutama jelang Pemilu dan Pemilukada 2024, hati-hati dengan pengalihan isu dan klaim-klaim yang menyesatkan," tandas Bur mengingatkan. ***