Klarifikasi Gubernur Sulteng dan Istrinya Terkait Pengunduruan Diri dari Partai Nasdem, Banyak Fitnah Bertebar

- Rabu, 8 Maret 2023 | 15:27 WIB
Vera Rompas Mastura bersama suami, Rusdy Mastura. (foto: ist)
Vera Rompas Mastura bersama suami, Rusdy Mastura. (foto: ist)

METRO SULTENG-Pernyataan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Nasdem yang juga Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura soal dirinya sudah tidak nyaman berada partai besutan Surya Paloh, dan berniat mengundurkan diri dari Partai Nasdem menuai sorotan tajam dari para kader Nasdem di Sulteng. Bahkan,
istrinya Vera Rompas yang menjabat sebagai Ketua DPD Nasdem Kota Palu juga akan mengundurkan diri.

Olehnya, pria yang akrab disapa Cudy bersama istri, Dr Hj Vera Rompas memberikan klarifikasi. Dalam keterangan resmi yang dirilis dari Jakarta, 8 Maret 2023, menyikapi polemik di sosial media platform facebook dan Instagram (IG) terkait anasir orchestra dengan narasi ‘’Kalau Tidak Bisa Terima Kasih Setidaknya Jangan Fitnah Kami’’.

Baca Juga: Melacak Praktek Telanjang Penyeludupan BBM Ilegal dari Sulsel ke Perusahaan Tambang di Morowali

Dikatakannya, pertama, bahwa Gubernur berserta istri mengucapkan selamat Nisfu Sya’ban, bagi umat Islam di Sulteng, yang sebelumnya telah menjalankan puasa Sya’ban. Filosofi Nisfu Sya’ban, semoga kita sekalian terus mendapat ampunan dosa, saling maaf memaafkan dan memperkuat tali silaturahim. Insya Allah, kita semua akan diperjumpakan dengan bulan Ramadhan 1444 hijriyah.

Kedua, Penting disampaikan gubernur bahwa, hingga saat ini dirinya belum secara resmi (adminitratif) keluar dari Partai NasDem. Adapun, statmennya yang dimuat media meanstream yang viral adalah pernyataan hasil door stop sesaat dirinya akan menghadiri Musyawarah Rakyat, 05 Maret 2023 di sebuah warung kopi.

Baca Juga: Klarifikasi Mbak Lala Soal Ngemis Online, Raffi Ahmad Sebut Gaji Pengasuh Rafathar Tak Sebanding Gift Tiktok

Sebagai pejabat publik gubernur menghormati kerja – kerja jurnalisme. Ungkapan kekecewaan pada partai, adalah kontemplasinya atas kinerja internal partai selama ini. Gubernur menyebut, partai politik adalah instrumen publik, tidak boleh dikritik dari dalam dan dari luar.

Gubernur merespon positif pernyataan balik Sekretaris DPW Partai NasDem Sulteng terkait kritikan berupa kekecewaannya. ‘’Biasa itu dialektika. Ada perbedaan persepsi, narasi atas apa yang dirasakan kader pada partainya,’’ tegas gubernur.

Ketiga; Gubernur meminta maaf pada segenap kader Partai NasDem bila kekecewaanya atas kinerja partai. Tetapi, Gubernur mempertanyakan hal ikhwal apa yang difitnahkan.

Baca Juga: Prabowo Siap Lawan Anies Baswedan Di Pilpres 2024, Nasdem: Sikap Kesatria Harus Diapresiasi

Kekecewaan itu adalah ungkapan perasaan, wajar setiap orang memiliki. Ada yang berani diungkapkan, ada yang tidak berani ungkapkan.

‘’Partai modern mesti siap dikritik dari dalam dan dari luar. Bahkan oleh kadernya sendiri. Itu proses pendewasaan berpolitik modern. Tidak boleh dilarang itu perasaan saya yang kecewa. Saya berani bicara. Ada juga yang tidak berani silahkan,’’ tandas gubernur.

Keempat; Bapak gubernur juga mengatakan apabila dirinya akan mundur dari Partai NasDem, pasti akan berpamitan dengan Ketua Umum DPP Partai NasDem Bapak Surya Paloh.

Karena, sebagai politisi dan jabatan saat ini, tidak elok dirinya belum secara resmi mengirim surat pengunduran diri dari jabatan Ketua Dewan Pertimbangan DPW Partai NasDem Sulteng telah telah diopinikan dengan narasi kalau tidak bisa berterima kasih setidaknya jangan fitnah kami secara serempak, terokestrasi di sejumlah laman facebook yang notabene adalah kawan – kawan kader Partai NasDem sendiri.

’SK saya ditandatangan DPP. Saya mesti pamit dengan Pak Surya Paloh. Saya tau etika, tau adat. Saya kenal bang Surya Paloh. Saya pernah bertemu beberapa kali. Jangan ajari saya adat, saya orang Kaili memahami adat istiadat. Kalian boleh hina saya ! tapi saya ingatkan jangan ada orang yang marah atas sikap anda itu,’’ ujar gubernur berkali-kali dan meminta pernyataannya dipertegas.

Halaman:

Editor: Subandi Arya

Tags

Terkini

X