METRO SULTENG- Pemerintah Pusat telah mengalokasikan anggaran yang sangat besar untuk menutupi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG yang bisa dinikmati oleh masyarakat yang berekonomi lemah untuk melakukan aktivitas demi kesejahtraannya.
Ditahun 2022, Pemerintah Pusat mengalokasikan anggaran sebesar 130 triliun. Lalu siapakah yang berhak menerima subsidi tersebut dan apa manfaatnya dari Subsidi itu.
Baca Juga: Nasib Warga Korban Kebakaran Depo Plumpang Sampaikan 4 Harapan Ke Pertamina
Apakah pemberian subsidi BBM sudah tepat sasarannya? Sebelum membahas itu kita harus tahu dulu untuk siapa dan tujuannya apa subsidi tersebut.
Subsidi itu, diberikan oleh Pemerintah hanya untuk orang miskin, pengusaha kecil dan masyarakat tidak mampu. Jika hal itu tidak diterimanya maka tidak tepat sasaran yang artinya sama dengan mengambil hak orang lain yang tidak mampu.
Padahal dengan adanya subsidi hal itu menandakan upaya Pemerintah hadir ke masyarakat kurang mampu agar dapat meningkatkan ekonominya.
Adapun tujuan pemberian subsdi itu diantaranya untuk meningkatkan daya beli masyarakat, menjaga kestabilan harga, meningkatkan produktivitas bagi pelaku usaha, dan agar produksi barang atau jasa yang disubsidi dapat berkompetisi untuk memenuhi pasar ekspor.
Namun sayangnya, tujuan Pemerintah memberikan BBM Subsidi yaitu solar dan pertalite untuk masyarakat miskin agar dapat memutar roda perekonimiannya tidak sesuai dengan pengaplikasiannya di lapangan.
Baca Juga: Prabowo Siap Lawan Anies Baswedan Di Pilpres 2024, Nasdem: Sikap Kesatria Harus Diapresiasi
Khusus di Kabupaten Morowali, Sulteng, marak solar subsidi hasil selundupan dari berbagai daerah yang ditransaksikan di wilayah ini.
Praktik ilegal ini bukan lagi jadi rahasia umum. Hasil penelusuran Metrosulteng dilapangan, menyaksikan para penyelundup BBM bersubsidi itu memperjual belikan ke beberapa perusahaan-perusahaan tambang yang beraktivitas di Morowali.
Baca Juga: Pertamina Komitmen Akan Tanggung Jawab Soal Insiden Kebakaran Di Depo Pertamina Plumpang
Informasi yang berhasil dihimpun dari salah satu penjual, solar subsidi tersebut berasal dari daerah Sulawesi Selatan dibawah melalui jalur darat dengan menggunakan mobil Pick up dan dan ditutupi oleh terpal agar tidak ketahuan oleh aparat.
Para penyelundup ini sangat lihai mengelabui aparat, karena selain menutup terpal, Metrosulteng juga sempat melihat solar selundupannya ditutupi menggunakan rak telur sehingga terlihat seoalah-olah hanya menjual telur.