METRO SULTENG - Walikota Palu, Provinsi Sulawesi Tengah, Hadianto Rasyid SE belum mau buru-buru memutuskan sikap politiknya terkait Pilwakot 2024. Meski kepemimpinannya saat ini terus menunjukkan trend positif, namun Hadianto tak mau jumawa.
Baca Juga: Tambang Emas Poboya, Lembaga Adat Mohonkan Resolusi Konflik ke Walikota Palu
Kepada wartawan Senin kemarin (10/10/2022) sepulang menghadiri pertemuan walikota se-ASEAN, Hadianto menyatakan maju tidaknya dirinya di 2024, tergantung dari masyarakat Kota Palu.
Baca Juga: Oh...Ternyata! Proyek TTG Donggala yang Bermasalah Itu Sudah Diatur Bupati Sebelum Permohonan LPTTG
"Apakah masyarakat Palu masih mendukung saya atau tidak? Apakah masih menginginkan saya maju lagi, atau sudah tidak? Ini saya belum tahu. Saya kembalikan ke masyarakat-ku,"ujar Hadi - sapaan akrab Walikota Palu ini merendah.
Hadi mengakui, dirinya menjadi orang nomor satu di Kota Palu saat ini, karena mandat dari masyarakat. Olehnya itu, dirinya belum mau gegabah atau percaya diri untuk mencalonkan lagi di 2024.
"Saya di 2024 nanti, bagaimana maunya masyarakat Palu saja? Itu saya ikuti. Kalau banyak yang minta tetap maju, saya bismillah. Kalau justru sebaliknya, tetap alhamdulillah,"kata Hadi.
Baca Juga: Walikota Palu Ingatkan Hal Sederhana Ini kepada Warganya di Momen HUT
Yang jelas, fokus Hadi sekarang ini bekerja membenahi dan memajukan Palu. Semoga tahun ini kinerja Pemkot Palu lebih baik dari tahun sebelumnya.
Dan 2023 makin baik lagi, serta 2024 benar-benar menjadi ending yang manis.
"Itu saja harapan besar saya saat ini. Apa yang kita kerjakan dan perbuat, semoga setiap tahun grafiknya meningkat. Lebih baik dan lebih baik lagi,"sebut Ketua Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) Provinsi Sulawesi Tengah ini.
Walau demikian, Hadi tak menampik bahwa tim dan internal partainya juga menitikberatkan pada hasil survei. Jika hasil survei berbanding lurus dengan dukungan masyarakat, maka titik terang sudah ada.
"Untuk sekarang kami juga belum lakukan survei. Fokus bekerja dulu. Kalau bakal calon walikota lain sudah bermunculan, itu sah-sah saja. Itu hak politik yang bersangkutan,"tutup Hadi. ***
Baca Juga: Tabur Bunga dan Tabligh Akbar untuk Korban Gempa dan Tsunami
