Reny memilih "naik kelas" dengan mendampingi Anwar sebagai calon Wakil Gubernur. Sementara Hadianto maju sebagai petahana di Pilwakot Palu dengan menggandeng Imelda Liliana sebagai wakilnya.
Dalam beberapa pidatonya, Anwar Hafid menegaskan pentingnya harmoni dan sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota. Ia bahkan menekankan peran provinsi hanya sebagai “dirijen” dalam pembangunan.
“Provinsi harus menyesuaikan dengan kabupaten/kota. Apa yang menjadi program mereka, itulah yang kita support,” ujarnya saat peringatan HUT Sulteng ke-61.
Baca Juga: Haul Guru Tua ke-57, FKUB Sulteng Bagikan Ratusan Paket Makanan dan Minuman Gratis
Hadianto yang berusaha dikonfirmasi melalui sambungan telepon belum menjawab. Panggilan telepon dan pesan WhatsApp terkirim, tapi Walikota Palu itu belum menjawabnya.
Apakah ini hanya soal miskomunikasi? Atau pertanda awal dari pertarungan politik jangka panjang menuju Pilgub 2030? Waktu akan menjawab. Namun satu yang pasti: dinamika politik Sulteng kini tengah memasuki babak baru yang menarik untuk terus disimak. (*)