Lawan Tebar Uang dan Aparat, Generasi Muda Sulteng Teguh Hati Pilih Anwar-Reny

photo author
- Kamis, 21 November 2024 | 05:47 WIB
Anwar Hafid - Reny Lamadjido Paslon gubernur dan wakil gubernur Sulteng
Anwar Hafid - Reny Lamadjido Paslon gubernur dan wakil gubernur Sulteng

METRO SULTENG-Rakyat Sulawesi Tengah (Sulteng) semakian cerdas dalam memilih pemimpin, utamanya generasi muda. Generasi muda semakin cerdas memilih pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) nomor urut 2, Anwar Hafid dan Reny Lamadjido bukan karena uang tetapi pengalaman dan kemampuan.

Tokoh generasi muda Tolitoli, Andi Saddiq mengatakan, memilih Anwar-Reny itu karena hati. Hati yang berbicara bahwa hanya Anwar-Reny yang mampu memimpin Sulawesi Tengah di masa depan.

Baca Juga: ESDM Morowali Adukan IUP Batuan PT Makmur Tamin Raya Ke Provinsi, Inspektur dan Pengawas Tambang Diminta Bertindak

“Kami tidak akan goyah dengan uang atau imbalan apapun, karena ini soal hati bukan lagi soal imbalan,” kata Andi Saddiq, Rabu (20/11/2024).

Meski Andi mengaku, di lingjungan tempat tinggalnya sudah banyak tim pasangan calon lain yang masuk membawa uang. Tapi sebagaimana perintah dari Anwar Hafid, ia menerima uangnya tetapi tetap memilih Anwar-Reny.

Karena baginya, Anwar-Reny adalah jawaban bagi masa depan Sulawesi Tengah. Terutama baginya untuk generasi muda karena Anwar Hafid punya program pendidikan dan kesehatan gratis.

Baca Juga: Visitasi dan Monev Implementasi Keterbukaan Publik, Komisi Informasi Daerah Sulteng Kunjungi Banggai Laut

Ia sangat ingin merasakan kemakmuran sebagaimana yang dirasakan warga Morowali ketika Anwar Hafid menjabat sebagai Bupati Morowali. Anwar Hafid terbukti membawa keberkahan kepada seluruh masyarakat Morowali kala itu.

“Anwar Hafid ini sudah terbukti ketika di Morowali, kita tahu bagusnya kepemimpinan beliau di Morowali,” ucap Andi Saddiq.

Warga Morowali di bawah kepemimpinan Anwar Hafid sangat terangkat derajat kehidupannya. Selama masa jabatannya, Anwar Hafid terekam berhasil menaikkan taraf hidup rakyat Morowali. Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng mencatat, IPM Morowali meningkat dari 69,33 persen pada 2007, menjadi 71,14 persen pada 2018.

Baca Juga: Pengembangan Koperasi Syariah Disosialisasikan di Sulteng

Data Pemkab Morowali juga membuktikan, daya beli masyarakat Morowali mencapai puncak tertinggi pada tahun 2015 sebesar Rp10.245.000. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Morowali mencatat penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Pada tahun 2008, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 28,27 persen, dan pada tahun 2014 turun menjadi 14,47 persen, menunjukkan penurunan sebesar 13,47 persen.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X