Dedikasi Cudy kepada Penyintas Bencana 2018, Tak Bisa Ditukar dengan Uang dan Sembako

photo author
- Selasa, 22 Oktober 2024 | 08:06 WIB
Cagub Sulteng nomor urut 3, Rusdy Mastura (berkopiah) saat hadir di kampanye Pilgub 2024 di kompleks Huntap Petobo, Kota Palu, pada Senin malam (21/10/2024).
Cagub Sulteng nomor urut 3, Rusdy Mastura (berkopiah) saat hadir di kampanye Pilgub 2024 di kompleks Huntap Petobo, Kota Palu, pada Senin malam (21/10/2024).

METRO SULTENG - Ribuan warga eks penyintas bencana alam 28 September 2018 berikrar memenangkan pasangan Gubernur (saat ini menjalani cuti kampanye) Rusdy Mastura dan Cawagub Mayjen (Purn) Sulaiman Agusto Hambuako.

Ikrar dibacakan Yahdi Basma, SH, Ketua Relawan Bantaya diikuti massa yang hadir di lapangan Taman Petobo, Senin malam 21 Oktober 2024. Walau diiringi gerimis dan sesekali hujan kursi yang disediakan panitia 2.000 an penuh sesak.

Cudy, sapaan mantan wali kota Palu dua periode disambut rebana saat menginjakkan kaki di lokasi. Didampingi Ketua Koalisi Muharram Nurdin dan Bupati Sigi Irwan Lapatta, yang kabarnya cuti kampanye untuk Sangganipa serta Ketua Buruh Lucky serta pimpinan partai politik lainnya.

Baca Juga: Irwan Lapatta Pastikan Dukungan Penuh untuk Rusdy Mastura-Agusto di Pilgub Sulteng

Ketika memberikan sambutan dan ikrar kesetian Sangganipa, Yahdi menyebut Gubernur Rusdy Mastura membangun legacy (warisan) tidak hanya yang telah dirasakan warga penyintas yang empat tahun pasca bencana alam masih di tenda dan Huntara. Tapi, Cudy, membangun legacy dalam hati. Tak akan terlupakan di sanubari warga Huntap.

Cudy kata dia, tak hanya membebaskan lahan untuk dibangun Huntap Budha Suci, tapi juga lahan Petobo dan Pombewe serta untuk Huntap di Donggala.

Bahkan calon petahana itu juga berani demi rakyatnya menghadap Presiden Joko Widodo, meminta perpanjangan Keprres Percepatan Penanganan Pasca Bencana Pasigala.

‘’Saya saksi karena masih di dewan,’’ kata Yahdi.

Bukan hanya lahan tapi juga percepatan alas hak atas tanah Huntap ke warga. ‘’Sekarang kita sudah rasakan hunian dengan fasilitas publik luas dan ruang publik yang representatif. Apakah ini semua akan kita tukar dengan uang dan sembako?,’’ tanyanya disambut teriakan histeris "tidak".

Baca Juga: Pembangunan Kembali Masjid Raya Baitul Khairaat, Rusdy Mastura: Ikon Religius Baru Sulteng Pascabencana

Muharram menceritakan, usai dilantik Cudy dan Ma’mun Amir berani mengambil risiko tidak populer dan membahayakan. Yaitu, menarik dana penyertaan modal ke Bank Sulteng sebesar Rp60 miliar lebih untuk percepatan penanganan pasca bencana.

‘’Padahal tahun 2022 kalau tidak mencukupi modal Bank Sulteng, maka statusnya akan berubah menjadi BPR. Tapi apa yang dilakukan gubernur saat itu? Sebuah komitmen akan janjinya selalu memikirkan orang susah. Orang miskin. Ia mengambil kebijakan tidak populis dan penuh risiko,’’ terang Muharram yang menjadi saksi karena dirinya Wakil Ketua DPRD Sulteng kala itu.

Irwan Lapatta pun menimpali testimoni Yahdi dan Muharram. Sebagai bupati dirinya selalu koodinasi dengan gubernur. Dan setiap saat Rusdy Mastura menanyakan apakah masih ada korban bencana di Huntara.

"Beliau sangat dekat dengan penderitaan rakyat. Bukan pencitraan model sebelah sana. Tidak pernah kak Cudy memberi atau sedekah disebut - sebut. Coba lihat saja gaya beliau sangat merakyat,’’ timpalnya.

Baca Juga: 500 Simpatisan Hadiri Jum'at Berkah, Doakan Rusdy Mastura Menangi Pilgub Sulteng

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X