Namun, keinginan itu harus tertunda untuk kedua kalinya. Sebab Partai NasDem masih mewajibkan dirinya untuk tetap maju d
Pileg 2019.
"Pada 2019, seharusnya saya tidak mencalonkan diri lagi sebagai anggota legislatif, karena sudah ada rencana maju di Pilgub 2020. Namun, partai mewajibkan saya untuk tetap maju. Setelah terpilih, saya malah ditunjuk sebagai Wakil Ketua Umum DPP NasDem," jelasnya.
Saat itu (2015 dan 2020) Ahmad Ali sudah bersemangat ingin memperjuangkan kepentingan masyarakat Sulawesi Tengah. Namun jika dirinya melawan partai, maka dirinya akan melawan dua pihak. Yaitu partai dan masyarakat, yang telah memberikan mandat kepada dirinya untuk duduk di DPR, bukan sebagai gubernur.
Pada Pileg 2019, Ahmad Ali berhasil memperoleh dukungan sebanyak 157 ribu suara dari masyarakat Sulawesi Tengah.
Baca Juga: Baladewa Banggai: Ahmad Ali The Next Gubernur Sulteng
"Perolehan suara kedua di bawah saya bahkan tidak sampai 50 ribu. Jika saya mundur dan digantikan oleh peraih suara kedua, saya tidak yakin pemilih saya akan menerima keputusan itu," ungkapnya.
Ahmad Ali menegaskan, pada Pileg 2024 dirinya memutuskan untuk tidak maju lagi di dapil Sulteng. Karena niat untuk membangun Sulawesi Tengah sudah bulat. Tak tergoyahkan lagi.
"Saya meminta istri saya untuk maju sebagai calon legislatif dapil Sulteng. Jika saya maju lagi, maka secara moral saya akan terikat dan tidak bisa maju sebagai gubernur. Karena ada amanat dari masyarakat untuk tetap menjabat sebagai anggota DPR RI," jelasnya.
Ahmad Ali pun menegaskan komitmennya dalam Pilkada 2024 untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Sulawesi Tengah.
"Jika nanti saya dipercaya menjadi gubernur, maka tidak boleh ada satu pun masyarakat Sulawesi Tengah yang kelaparan," kata dia.
Itu adalah janji seorang laki-laki. Janji seorang Ahmad Ali. Janji laki-laki yang tidak suka ingkar. (*)
