Kandidat yang populer biasanya memiliki daya tarik yang besar di kalangan pemilih muda dan masyarakat umum.
Popularitas dapat diperoleh melalui berbagai cara, seperti kehadiran yang kuat di media massa, aktivitas di media sosial, dan keterlibatan dalam kegiatan-kegiatan sosial. Akan tetapi, popularitas harus disertai dengan kualitas dan integritas agar tidak menjadi sekadar fenomena sesaat.
Isi Tas merupakan metafora yang menggambarkan visi, misi, dan program kerja yang dibawa oleh seorang kandidat. "Isi tas" ini mencerminkan sejauh mana seorang kandidat memiliki rencana konkret untuk menjelajahi masyarakat dan memecahkan masalah-masalah yang ada.
Pemilih perlu mempertimbangkan apakah visi dan misi kandidat sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Program kerja yang jelas dan realistis menjadi ukuran penting dalam menilai keseriusan dan komitmen kandidat terhadap perubahan kontrak.
Baca Juga: Mantan Wagub 2006-2011 Hadir, Deklarasi Relawan Anwar-Reny Hadir Ribuan Orang
Dalam menyusun potret ideal seorang kandidat politik, keempat aspek ini harus saling melengkapi. Elektabilitas dan popularitas mungkin dapat memenangkan suara, tetapi tanpa kapasitas yang memadai dan "isi tas" yang jelas, kepemimpinan yang efektif sulit terwujud.
Sebaliknya, kapasitas dan program kerja yang solid perlu diimbangi dengan strategi komunikasi yang baik untuk meningkatkan elektabilitas dan popularitas.
Sebagai pemilih yang cerdas, kita perlu melakukan penilaian menyeluruh terhadap setiap kandidat dengan mempertimbangkan keempat aspek ini. Hanya dengan demikian, kita dapat memilih pemimpin yang benar-benar mampu membawa perubahan positif dan memajukan bangsa.***