Silent Majority Disebut Sebagai Penentu Kemenangan di Pemilu 2004, Berikut Penjelasannya

photo author
- Sabtu, 17 Februari 2024 | 22:44 WIB

METRO SULTENG-Istilah silent majority viral di media sosial, dianggao sebagai penentu kemenangan Capres pada Pilpres tahun 2024 ini. Hal ini senpat diungkap oleh Ketua Tim Kampanye Daerah Prabowo-Gibran Jawa Barat, Ridwan Kamil yang menyebut istilah tersebut dalam Instagramnya, dilihat Sabtu (17/2).

Silent majority atau mayoritas yang diam adalah orang-orang yang tidak menyatakan opini dan pendapatnya tentang sesuatu secara terbuka. Seperti namanya, silent majority tidak hanya satu orang saja, tetapi dalam jumlah yang besar.

Mengutip Narasitv, Menurut Merriam-Webster, silent majority berarti bagian terbesar dari populasi negara yang tidak terlibat aktif dalam politik dan tidak mengungkapkan pendapat politik di depan umum.

Baca Juga: KPU Poso Diminta Gelar PSU Pemilu 2024 Disejumlah TPS Ini

Mereka merasa kepentingannya tidak terwakili, menjalani hidup biasa-biasa saja tanpa terpengaruh politik atau diskusi publik.

Para silent majority lebih tertarik pada program kerja yang mampu menyelesaikan masalah nyata dalam hidupnya. Ditambah lagi dengan rekam jejak kandidat yang dianggap baik dan dapat dipercaya untuk memimpin.

Silent majority akan menjadi “king maker” atau penentu kemenangan dalam Pemilu. Sebab, jumlah mereka lebih besar dan memilih kandidat secara pragmatis. Siapapun kandidat yang mampu menarik simpati para silent majority, maka mereka berpeluang menang dalam pemilihan.

Istilah ini mendadak ramai usai Ridwan Kamil mengunggah postingan di Instagramnya. Hal tersebut sebagai bentuk tanggapan soal quick count pasangan Prabowo-Gibran yang unggul melebihi 50%.

“Pelajaran: silent majority sudah berbicara. Siapa mereka? Mereka yang menyimak namun jarang komen, mereka yang jarang ribut-ribut di medsos tiap akun ini posting politik,” tulis Ridwan Kamil dalam unggahannya pada Rabu (14/2/2024).

Sebelum itu, istilah silent majority dipopulerkan oleh Presiden Amerika Serikat, Richard Nixon dalam pidatonya pada 3 November 1969. Ia berusaha meyakinkan masyarakat AS bahwa ia mengambil seluruh tindakan yang diperlukan guna mendorong perdamaian dan mengakhiri Perang Vietnam.

Baca Juga: KPU Tolitoli Belum Mau Lakukan PSU Di Tiga TPS Seperti Rekomendasi Bawaslu

“And so tonight–to you, the great silent majority of my fellow Americans–i ask for your support,” ucapnya.

Peran silent majority di sini adalah tidak ikut berpartisipasi dalam demonstrasi melawan Perang Vietnam. Mereka juga tidak ikut dalam budaya tandingan dan pembahasan wacana publik.

Berikut dampak dari silent majority:

Suaranya sulit terdeteksi saat jajak pendapat sehingga mampu membuat kejutan pada saat hasil Pemilu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ramai Soal KUHAP Baru, Ketua Komisi III DPR Buka Suara

Selasa, 18 November 2025 | 17:46 WIB

Anak Muda: Melek Politik dan Melek Berpartai

Senin, 17 November 2025 | 09:26 WIB
X