Untuk tuduhan Mansur Latakka sendiri, ia menyampaikan akan dipelajari dulu oleh tim kuasa hukum. Apakah terpenuhi unsur pidananya atau tidak. Kalau memang apa yang disampaikan Mansur Latakka ada unsur pidananya, maka perlu diproses hukum.
"Kalau unsur pidananya terpenuhi, akan dilaporkan ke polisi hari ini juga," tegasnya.
Selanjutnya, ia meminta kepada semua pihak terutama masyarakat Sulteng, untuk menahan diri dari isu-isu liar. Apalagi menjelang Pemilu 2024 yang semakin dekat.
"Saya alhamdulillah diamanahi untuk menjadi bagian mengurus negara. Banyak pekerjaan besar sudah menanti saya di Indonesia. Mari kita sama-sama berbuat untuk kebaikan bagi bangsa dan negara ini," tandas Ahmad Ali yang baru saja dikukuhkan sebagai coach Timnas Capres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Sebelumnya diberitakan, Mansur secara gamblang bilang bahwa Ahmad Ali adalah musuh Gubernur Sulteng Rusdy Mastura. Serangan terhadap putra daerah Sulteng yang kini menjadi tokoh nasional itu, dilancarkan Mansur dalam rangka membela diri karena tengah menjadi sorotan.
Serangan Mansur Latakka kepada Ahmad Ali terungkap dalam sebuah rekaman video berdurasi 3 menit 7 detik. Dalam rekaman video tersebut yang dilihat wartawan Metrosulteng, seorang laki-laki sedang berbicara melalui telepon dengan seorang perempuan.
Pembicaraan mereka terdengar jelas dari awal sampai akhir, karena diloudspaeker.
Dan laki-laki dalam video itu diperkirakan adalah Mansur Latakka. Ia menelepon sambil menyetir mobil. Lokasi pengambilan video sepertinya di Jakarta, bukan di Kota Palu.
Baca Juga: Kasus Hukum PETI Dirut PT Tambang Batu Sulteng, Mengapa Terhenti?
Berikut percakapan dalam video tersebut yang berkaitan dengan Waketum Partai NasDem Ahmad Ali.
"Eh...wartawannya siapa?," tanya sang perempuan dari balik telepon.
"Wartawannya saya lihat itu musuhnya (Ahmad Ali) Pak Gubernur itu bu," jawab laki-laki yang diperkirakan Mansur Latakka.
"Yang wartawannya itu, yang Metro-nya Ahmad Ali. Yang anu, Partai NasDem," lanjut laki-laki dalam video tersebut sembari menyetir mobil.
"Oh.., dia jual-jual nama-ku," kata perempuan dari balik telepon merespon perbincangan si laki-laki.
