Tidak hanya tambang nikel. ART juga menyentil tambang galian C yang beroperasi di wilayah Palu dan Donggala. Dampak lingkungan dan sosial masyarakat dengan masuknya investasi harus diperhatikan dengan serius.
Baca Juga: Anggota DPD RI Apresiasi Tim Dokter Haji Yang Siaga 24 Jam Melayani Jemaah Haji Indonesia
Peserta reses meminta ART menyuarakan dampaknya, yang kini banyak dikeluhkan masyarakat dan pengguna jalan. Sepanjang Tipo, Watusampu hingga Loli, bukan rahasia umum lagi debu tambang galian C sangat mengganggu pengendara yang melintas.
"Tolong pemda jangan hanya genjot PAD-nya. Tapi aspek lingkungan dan sosial masyarakat juga diperhatikan. Jangan hanya memikirkan nilai ekonomis, tapi dampak lainnya dilupakan. Kasihan masyarakat setiap hari menghirup debu," sorot ART.
Ia mengaku telah menerima informasi bahwa masalah tambang galian C di Palu dan Donggala, sudah lama menjadi sorotan. Bahkan sudah pernah digugat secara hukum. Perusahaan tambang galian C dituntut menyalurkan CSR-nya sebagai kompensasi.
Baca Juga: Kisah Haru Pedagang Kain di Donggala, Yang Raih Hadiah Umrah Gratis dari Senator ART
"Bukan kali ini lagi disoroti. Aspirasi ini akan saya desak dan sampaikan ke Pemkot Palu dan Pemda Donggala. Jangan korbankan masyarakat demi kejar PAD. Keselamatan dan kesehatan masyarakat lebih penting dari semua itu," tandas ART. ***