Model belajar seperti itu menjadikan belajar tidak menarik lagi bagi siswa. Bahkan di dalam mengikuti pembelajaran juga berkurang. Mereka cenderung pasif dan tidak ada kreatifitas maupun inovasi yang muncul.
Sehingga menurutnya , salah satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan semangat dan antusiasme para peserta didik adalah melalui metode pembelajaran diluar kelas atau dialam bebas. Sehingga hal ini sejalan dengan konsep "Kurikulum Merdeka Belajar" yang menitikberatkan pada kemerdekaan dalam berpikir.
3. Nurtria Rembaen, S.Pd berasal dari SMP Negeri 3 Banggai.
Pada karyanya Festival Potret Cerita Kurikulum Merdeka 2024, Nurtria Rembaen menampilkan Jenis karya video yang berjudul
"Pembelajaran Menyenangkan melalui pemanfaatan barang bekas".
Video ini menjelaskan tentang pemanfaatan barang bekas seperti kardus, kalender, dan koran untuk membuat jadwal pembelajaran dalam kelas.
Hal ini bukan hanya mendorong siswa untuk menemukan hal-hal baru, aktif, kreatif, inovatif, tetapi juga dapat menjaga kelestarian lingkungan sekitar.
4. Nurlia,S.Pd.AUD.,Gr, seorang guru taman kanak-kanak pada TK Negeri 2 Banggai.
Dalam karya potret cerita, Nurlia mengangkat topik "Proses Belajar Peserta Didik”
Proses belajar anak didik di TK Negeri 2 Banggai, menerapkan proses belajar yang berpihak dan berpusat kepada anak didik dengan memperhatikan karakter dan keunikan yang dimiliki disetiap anak didik sehingga di dalam mengikuti kegiatan pembelajarannya anak didik akan merasa nyaman dan tidak tertekan.
Pada foto tersebut memperlihatkan anak didik belajar langsung dan bereksplor langsung dengan benda nyata, dimana terlihat anak didik diminta untuk mengamati sayur kangkung dan diminta untuk bercerita sayur kangkung sampai pada tahap memasak.
Semua anak didik melakukan aksi belajarnya dengan mengaitkan pemahaman yang mereka tahu sebelumnya agar proses belajar ini bermakna terhadap anak didik dan merdeka dalam kegiatan belajarnya.
5. Miniarti, S.Pd.I., Gr, guru taman kanak-kanak pada TK Dharma Wanita Persatuan Banggai.