METRO SULTENG- Indonesia memasuki fase baru diplomasi global, terutama dalam jejaring dunia Muslim. Rangkaian kunjungan dan forum internasional dalam beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa Indonesia hadir sebagai pengamat dan sebagai aktor sentral yang dipercaya untuk menyuarakan kepentingan kawasan, memediasi forum internasional, dan menawarkan pendekatan kemanusiaan dalam isu-isu global.
Jejaring Diplomasi Indonesia di Rusia - Sochi
Pada forum multilateral di Sochi, Rusia, delegasi Indonesia dan Pakistan tampak seiring sejalan dalam banyak keputusan strategis. Kedua negara menunjukkan kedekatan diplomatik yang kuat, baik dalam isu keamanan kawasan, teknologi pertahanan, kebijakan iklim, hingga penyikapan terhadap isu Palestina dan dunia Islam.
Relasi ini tumbuh secara alami, saling menghormati, dan memperlihatkan kapasitas diplomasi yang matang. Pengalaman diplomasi di Sochi menegaskan bahwa hubungan Indonesia-Pakistan telah berkembang melampaui relasi bilateral biasa.
Keduanya menjadi mitra strategis dalam forum internasional yang kompleks, yang membutuhkan kecakapan geopolitik, sensitivitas budaya, dan kemampuan berdialog lintas kepentingan.
Indonesia berperan sebagai jembatan antar-blok, mediator dialog, dan katalisator diplomasi kemanusiaan, terutama ketika isu global membutuhkan suara yang adil, stabil, dan kredibel. Dalam berbagai persidangan, sikap diplomatik Indonesia dan Pakistan seringkali selaras.
Baca Juga: 'Benang Kusut' KEK Palu Perlu Diurai, Agar Berfungsi Sesuai Target Fungsional
Delegasi keduanya saling memahami konteks sejarah, kompleksitas kawasan, dan etika diplomasi. Soliditas ini menjadikan keduanya dipercaya sebagai dua suara besar dunia Muslim di panggung global karena kedalaman diplomasi, moderasi politik, dan legitimasi moral, ketimbang sekadar karena jumlah populasi. Jejaring ini memperlihatkan bahwa diplomasi Indonesia mampu menjadi kekuatan pemersatu di tengah forum multilateral.
Sochi adalah bukti, bahwa suara Indonesia semakin dipertimbangkan, didengar, dan dipercaya dalam isu-isu kemanusiaan dan keamanan global.
Kunjungan Kenegaraan Indonesia ke Pakistan
Gelombang diplomasi ini berlanjut melalui kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Pakistan pada 8-9 Desember 2025. Kunjungan ini merupakan kelanjutan terukur dari arsitektur diplomasi yang telah menguat sejak Sochi.
Penyambutan Pakistan berlangsung sangat baik. Bendera merah-putih dan bendera Pakistan berkibar di kawasan eksekutif dan diplomatik Islamabad, menandakan penghormatan tertinggi kepada Indonesia. Potret Presiden Prabowo dipasang berdampingan dengan foto Perdana Menteri Shehbaz Sharif dan Presiden Asif Ali Zardari, menjadikan hal ini sebuah simbol persahabatan dan pengakuan strategis.
Pertemuan bilateral dilaksanakan di Prime Minister’s House, diikuti pertemuan dengan Presiden Pakistan Asif Ali Zardari di Aiwan-e-Sadr. Agenda pembahasan meliputi peluang kerja sama di sektor perdagangan, investasi, pertahanan, pendidikan, iklim, kesehatan, dan teknologi informasi. Delegasi tingkat tinggi turut menyiapkan nota kesepahaman strategis untuk penguatan diplomasi jangka panjang.
Hubungan ekonomi Indonesia-Pakistan menunjukkan tren peningkatan yang stabil. Pada 2024, nilai perdagangan kedua negara mencapai USD 4,2 miliar, dan kolaborasi mulai bergerak ke arah integrasi industri, manufaktur, dan pertahanan.