METRO SULTENG- Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan sejumlah arahan kepada jajarannya terkait penanganan tindak pidana. Mulai judi online hingga penyalahgunaan narkoba.
Dalam arahannya, Kapolri Sigit juga dengan tegas menyatakan tidak akan segan-segan untuk mencopot pejabatnya yang tak bisa membereskan masalah tersebut.
"Ini terkait dengan masalah kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri dan ini menjadi pertaruhan kita bersama," ujar saat memberikan arahan lewat video conference dengan seluruh jajaran Mabes hingga polda se-Indonesia, Jumat (19/8/2022) lalu.
Baca Juga: Beli Minyak Rusia Lebih Murah, Sabdiaga Uno Ungkap Ancaman Embarko Amerika Untuk RI
"Oleh karena itu, hal ini yang tentunya menjadi catatan penting dan saya minta untuk betul-betul bisa ditindaklanjuti," sambungnya.
Kapolri Minta Jajarannya Raih Kembali Kepercayaan Publik
Terkait tingkat kepercayaan publik, Kapolri Sigit menyebut sekitar bulan Desember 2021 hingga medio Juli 2022, sejumlah lembaga survei merilis meningkatnya tingkat kepercayaan publik terhadap Polri.
Adapun faktor meningkatnya kepercayaan publik karena ada rangkaian kegiatan Hari Bhayangkara 2022 yang diisi dengan berbagai macam kegiatan positif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Baca Juga: Nelayan Hilang Diperairan Parigi Moutong, Tinggal Perahu Yang Ditemukan
Baca Juga: Panti Pijat Menjamur di Morowali Utara, Perlu Adanya Pendataan SPA
Namun pasca peristiwa Duren Tiga, Sigit menyatakan tren positif kepercayaan publik tersebut langsung mengalami penurunan. Di sisi lain, kepercayaan publik kepada Polri kembali meningkat setelah adanya komitmen pengusutan perkara tersebut diusut tuntas.
Mulai dari pembentukan tim khusus, penonaktifan beberapa anggota dari jabatan sebelumnya, mengusut dugaan pelanggaran kode etik, hingga menetapkan tersangka pada kasus itu.
Sigit juga memastikan, Polri akan terus mengusut tuntas kasus itu tanpa ada yang ditutup-tutupi. Hal itu juga sebagaimana instruksi dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tentunya masih ada beberapa kegiatan yang saat ini sedang kita laksanakan terkait dengan kasus tersebut dan ini adalah pertaruhan Institusi Polri, pertaruhan marwah kita sehingga harapan kita angka 78 itu minimal sama atau naik karena sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak akan ada yang ditutup-tutupi, semua kita buka sesuai fakta, ungkap kebenaran apa adanya, jadi itu yang menjadi pegangan kita," jelas Sigit.