Job Fit Pejabat Pemprov Sulteng: Kompetensi Yes, Ordal No!

photo author
- Kamis, 17 April 2025 | 20:31 WIB
Suasana pembukaan kegiatan job fit Pemprov Sulteng, Kamis (17/4/2025) di ruang Polibu Kantor gubernuran Sulteng. (Foto: IST).
Suasana pembukaan kegiatan job fit Pemprov Sulteng, Kamis (17/4/2025) di ruang Polibu Kantor gubernuran Sulteng. (Foto: IST).

METRO SULTENG – Gubernur Anwar Hafid sepertinya ingin menerabas kelaziman di tubuh birokrasi. Komitmen itu begitu besar. Ia kukuh menempatkan pejabat yang kompeten, visioner dan memiliki gagasan segar untuk "membantunya" memajukan Sulawesi Tengah.

Tak ada orang dalam (ordal) atau jalan pintas bagi pejabat yang akan menempati jabatan tertentu. Pejabat yang suka "cari muka" juga ia minta tidak dipraktikan lagi.

Karena itulah, ia menggelar job fit terhadap pejabat yang menjadi calon pimpinan OPD di lingkup Pemprov Sulteng. Job fit atau uji kompetensi dan evaluasi kinerja pejabat pimpinan tinggi pratama di lingkup Pemprov Sulteng, dibuka pada Kamis (17/4/2025).

Baca Juga: Eselon II Pemprov Sulteng Job Fit 17 April, Ini Clue dari Gubernur Anwar Hafid

Kegiatan ini berlangsung di ruang Polibu, kantor Gubernuran Jalan Sam Ratulangi, Kota Palu. Turut hadir Wakil Gubernur Sulteng, Reny A Lamadjido, serta Sekdaprov Sulteng Novalina Wiswadewa.

Gubernur Anwar Hafid menyatakan, proses uji kompetensi atau job fit, bukanlah sesuatu yang perlu ditanggapi dengan ketegangan berlebihan. Ia mengajak seluruh peserta untuk menghadapinya dengan santai, namun tetap serius.

"Tidak usah terlalu tegang, tidak perlu juga pakai bahasa tinggi-tinggi. Saya tidak suka yang terlalu akademis. Gunakan bahasa yang mudah dipahami, karena yang ingin saya lihat adalah ide, gagasan, dan inovasi,” ujarnya saat membuka kegiatan job fit.

Pejabatnya penting untuk memahami visi dan arah pembangunan Sulawesi Tengah melalui 9 program unggulan BERANI.

Baca Juga: Anwar Hafid Ingin Kabinetnya The Right Man on The Right Place, Person Job Fit Digelar 17 April 2025

Menurutnya, seluruh gagasan yang disampaikan dalam proses job fit harus tetap berada dalam kerangka 9 BERANI, karena dari situlah arah pembangunan ditentukan.

“Silakan tuju maksimal dua dinas. Jangan hanya satu, karena kita tidak tahu di mana posisi yang akhirnya cocok. Yang penting, tunjukkan di mana Anda bisa membawa perubahan dan lompatan kinerja,” kata Gubernur Anwar Hafid.

Secara tegas, ia membantah adanya praktik orang dalam (ordal) dalam proses job fit ini. Gubernur dan Wakil Gubernur, katanya, ingin memberikan ruang seluas-luasnya kepada siapa saja yang mampu membuktikan diri memimpin organisasi ke arah yang lebih baik.

"Tidak ada orang dekat, tidak ada orang dalam. Siapa pun yang bisa meyakinkan saya dan Ibu Wagub bahwa organisasi ini bisa dibawa lebih baik, silakan. Yang penting visi dan gagasannya jelas dan terukur,” jelas orang nomor satu Sulteng itu.

Baca Juga: Culture Change, Modal Dasar Perbaikan Tata Kelola Birokrasi Bagi Terwujudnya Program 9 BERANI

Ia butuh pemikiran yang luar biasa dalam menghadapi tantangan pembangunan saat ini. Seluruh pejabat berpikir out of the box, membuat lompatan pemikiran, dan menunjukkan kepemimpinan yang kuat di setiap perangkat daerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Icam Djuhri

Tags

Rekomendasi

Terkini

X