"Saya ingin kalian semua menjadi gubernur di dinas masing-masing. Pahami pola pikir kami. Fokus, sederhana, dan terukur. Kalau semua bisa begitu, saya dan Ibu Wagub bisa santai,” pintanya sambil tersenyum.
Proses job fit bukan hanya untuk mengisi jabatan yang kosong, tetapi juga untuk melihat kembali kecocokan antara visi misi pimpinan daerah dengan potensi dan kinerja pejabat saat ini.
Hasil dari proses ini akan menjadi pertimbangan dalam pelantikan pejabat, dan bahkan bisa berujung pada pelelangan jabatan secara terbuka, jika tidak ditemukan kecocokan internal.
Baca Juga: Gubernur Anwar Hafid dan Walikota Hadianto Sudah Cipika Cipiki
Mengakhiri sambutannya, Gubernur Anwar Hafid kembali menegaskan pentingnya orientasi pada hasil yang nyata, dengan indikator yang terukur secara kuantitatif.
“Berapa volume yang bisa dicapai, berapa uang yang bisa beredar, itulah ukuran keberhasilan. Jangan lagi berpikir biasa-biasa saja. Saya cari orang yang luar biasa,” ujarnya.
JOB FIT DIIKUTI 50 PEJABAT
Sebanyak 50 pejabat mengikuti uji kompetensi dan evaluasi kinerja (job fit) di lingkungan Pemprov Sulteng pada Kamis (17/4/2025).
Pesertanya terdiri dari 45 pejabat pimpinan tinggi pratama dari lingkup provinsi, serta 5 orang dari kabupaten dan kota. Sebanyak 2 orang dari Kabupaten Morowali, 1 orang dari Kabupaten Sigi, dan 2 orang dari Kota Palu.
Baca Juga: Unggul di PSU, Erwin - Sahid Hampir Pasti Pimpin Parimo
Pelaksanaan job fit dipimpin oleh panitia seleksi yang diketuai oleh Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Tengah, Novalina Wiswadewa.
Panitia juga melibatkan empat anggota lainnya, yaitu Ahmad Husin Tambunan dari Itjen Kemendagri, serta tiga akademisi dari Universitas Tadulako, yakni Prof Djayani Nurdin, Prof Slamet Riadi Cante, dan Dr. Surahman.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pembinaan karier serta penyesuaian posisi strategis di lingkup pejabat eselon II. **