Universitas Berperan Wujudkan Inovasi Teknologi Kesehatan Untuk Membangun Ketahanan Nasional

- Kamis, 2 Februari 2023 | 21:05 WIB
Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono
Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono

METRO SULTENG-Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan inovasi teknologi kesehatan menjadi aspek penting dalam membangun ketahanan kesehatan nasional. Ia menilai universitas memiliki peran penting dalam mewujudkan ketahanan kesehatan melalui inovasi teknologi.

Hal itu disampaikan dalam orasi ilmiahnya tentang Inovasi Teknologi Kesehatan untuk Membangun Ketahanan Nasional pada Dies Natalis UI ke-73, Kamis (2/2/2023).

Baca Juga: Polres Sigi Kembali Raih Penghargaan dari Ombudsman RI Untuk Kepatuhan Standar Pelayanan Publik Tahun 2022

“Peran universitas penting karena kolaborasi antara universitas, industri, dan pemerintah sangat penting. Sebagai contoh kolaborasi tersebut menghasilkan produk berupa mesin ventilator, hak paten untuk implan glaukoma, dan alat deteksi penyakit demam berdarah. Inovasi tersebut sudah dikembangkan oleh universitas. Jadi universitas memiliki peranan penting melakukan penguatan bidang kesehatan,” ujar Wamenkes Prof Dante.

Untuk mempercepat lahirnya inovasi teknologi digital, lanjut Prof. Dante, universitas perlu memperluas kerjasama mitra dengan startup, industri alat kesehatan, fasilitas kesehatan, dan komunitas.

Baca Juga: Lepas 3 Purna Tugas Anggota TNI, Dandim 1311 Morowali Pesankan Agar Tetap Berkarya Bermanfaat Kepada Rakyat

Kapasitas produksi obat dan alat kesehatan dalam negeri untuk memenuhi perluasan layanan kesehatan masih terbatas. Karena itu, Prof. Dante menekankan pada tiga hal yakni inovasi teknologi di bidang obat dan alat kesehatan, inovasi teknologi di bidang teknologi informasi dan digital, dan inovasi teknologi dalam bidang genomik.

Inovasi obat dan alat kesehatan dilakukan dengan meningkatkan produksi lokal. Pemerintah mendorong seluruh pihak untuk fokus pada produksi vaksin, obat, dan alat kesehatan berteknologi tinggi.

Baca Juga: Mobil Versi Sultan Sudah Meluncur, All New Lexus LX, seri SUV, Harganya Rp3 Miliar, Intip Spesifikasinya

Terkait vaksin, pemerintah memproduksi 7 dari 14 jenis antigen vaksin program dan TBC. Dilakukan juga penguatan teknologi viral vektor dan nucleic acid base.

Selain itu, pemerintah memproduksi 6 dari 10 bahan baku obat dengan konsumsi terbesar, kemudian produksi produk biologi. Pemerintah juga akan meningkatkan belanja dalam negeri untuk alat kesehatan.

Selanjutnya, pemerintah melakukan inovasi teknologi digital kesehatan di 10 ribu Puskesmas, 11 ribu Klinik, 3 ribu rumah sakit, 5 ribu praktek perorangan, dan 30 ribu apotek. Datanya harus disambungkan dan harus bisa terintegrasi dengan baik.

Baca Juga: Peggy Melati Sukma Dinikahi Peternak Sapi Kaya Raya dari Selandia Baru Syaikh DR. Reza Abdul Jabbar

“Dengan demikian, PeduliLindungi kemudian bertransformasi jadi aplikasi SatuSehat. Aplikasi ini akan berkontribusi menyatukan data dari berbagai macam fasilitas kesehatan,” ungkap Prof. Dante.

Nantinya, masyarakat hanya cukup menggunakan ponsel pintar untuk berobat. Melalui nomor induk kependudukan (NIK) setiap orang bisa berobat ke tempat lain yang datanya tersimpan di SatuSehat.

Halaman:

Editor: Subandi Arya

Tags

Terkini

Mega Bakti Kesehatan Nasional Dilaksanakan di Untad

Senin, 18 September 2023 | 09:36 WIB

Hari Ini dan Besok, Cuaca di Jakarta Cerah Berawan

Jumat, 18 Agustus 2023 | 06:18 WIB
X