METRO SULTENG-Diabetes menjadi penyakit mematikan yang banyak dialami. Selain genetik, kasus diabetes kebanyakan berasal dari pola hidup buruk. Sering menyantap makanan manis dan tidak bergerak aktif adalah salah satunya. Untuk itu, berikut hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjaga kadar gula darah tinggi seperti dikutip NDTV:
1. Hindari konsumsi terlalu banyak makanan manis, berkarbohidrat tinggi, dan bertepung
2. Perbanyak makanan berserat
Kelola stres dengan benar
3. Tidur yang cukup
4. Jaga berat badan ideal
5. Cukupi asupan hidrasi minimal dua liter sehari.
Dikarenakan gula darah tinggi tidak menimbulkan gejala berarti, untuk mengetahui kadarnya masyarakat hanya bisa melakukan tes darah di layanan medis terdekat. Kadar gula darah tinggi bila melewati batas normalnya, yakni 200 mg/dl.
Tanda-tanda Gula Darah Tinggi
Dikutip dari Everyday Health, waspadai tanda-tanda gula darah tinggi berikut ini:
1. Gampang Lelah Setiap Hari
Kelelahan ekstrem adalah gejala umum dari gula darah yang tidak terkontrol. Sederhananya, ketika tubuh tidak memproses atau mendapatkan jumlah insulin yang cukup, gula tetap berada di dalam darah dan sulit diubah menjadi energi.
Selain itu, sering buang air kecil dapat menyebabkan dehidrasi. Hidrasi yang tidak terpenuhi juga termasuk penyebab kelelahan lainnya.
2. Penurunan Kualitas Penglihatan
Kadar gula darah yang tinggi membuat pembuluh retina terganggu karena penumpukan glukosa menyebabkan cairan eksudat (protein berlemak) 'bocor' ke lensa mata.
Bila tidak disadari sedari dini, kondisinya bisa mengubah bentuk lensa sehingga pandangan tidak dapat fokus dengan baik. Akibatnya, penglihatan menurun secara drastis atau malah menimbulkan kebutaan permanen.
3. Sering Merasa Haus
Polidipsia adalah keinginan untuk minum lebih sering karena rasa haus yang tak kunjung hilang. Ini merupakan efek kinerja ginjal yang lebih berat karena gula darah tinggi menyebabkan pembuangan urine lebih banyak. Oleh karena itu, seseorang acapkali minum untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
4. Pusing
Pusing dan sakit kepala juga disebabkan oleh dehidrasi akibat naiknya gula darah. Hal ini umumnya terjadi ketika gula darah lebih dari batas normalnya selama beberapa hari.
5. Luka Sulit Sembuh
Luka goresan, memar, atau cedera pendarahan lainnya sembuh lebih lambat dengan adanya gula darah yang tidak terkontrol. Sebab, kerusakan saraf akan menghambat sirkulasi darah, terutama di bagian kaki, sehingga menyulitkan penyembuhan luka.
Bahkan, luka kecil lebih rentan terhadap infeksi. Kondisinya bisa sangat serius dan mengakibatkan kaki diamputasi. Bau tak sedap pun muncul jika pengidapnya sudah di tahap tukak kaki.
6. Kesemutan atau Mati Rasa
Seperti yang telah ditulis, gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan saraf yang juga dikenal sebagai neuropati diabetik. Kondisinya ditandai dengan sensasi kesemutan atau mati rasa di tangan dan kaki.
7. Masalah Kulit
Resistensi insulin dan sirkulasi darah yang memburuk akibat penimbunan gula darah dapat membuat kulit sangat kering dan gatal. Selain itu, tanda ini juga dikaitkan dengan area kulit yang menggelap serta menebal, seperti di bagian belakang leher, tangan, ketiak, ataupun wajah.
8. Infeksi berulang
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), hiperglikemia yang konsisten dapat melemahkan respons kekebalan tubuh. Akibatnya, tubuh lebih mudah sakit karena infeksi virus. Terlebih, jamur dan virus memanfaatkan glukosa sebagai pendukung pertumbuhannya.