METRO SULTENG-Yayasan Ekologi Nusantara Lestari (EKONESIA) mendukung keberadaan Posyandu Keluarga yang inklusi di tingkat desa maupun kelurahan. Dalam rangka membangun pilar masyarakat tangguh bencana.
Hal itu disampaikan oleh Pengkampanye Keadilan Gender, Perlindungan Kelompok Rentan dan Inklusi EKONESIA, Alhumairah, saat berdiskusi dengan kader-kader Posyandu keluarga di Kelurahan Panau, Palu, Selasa, (16/5/2023).
Melalui program Building Resilient Community Post Disaster (BRCPD) in Central Sulawesi, atas dukungan dari Yayasan Sheep Indonesia (YSI), menargetkan pelayanan Posyandu keluarga yang bersifat inklusi di tingkat desa/kelurahan di wilayah terdampak bencana alam 2018.
Saat ini, untuk Kelurahan Panau, kata Alhumairah terdapat dua Posyandu keluarga yang aktif yaitu Posyandu Nangka dan Posyandu Delima.
Baca Juga: Jam Tangan Noise HRX Sprint dengan Bodi Metalik dan Desain Ramping Membuat Penampilan Makin Oke
"Secara umum, layanan Posyandu keluarga di Kelurahan Panau menyasar bayi, balita, remaja dan lansia. Kedepannya akan ditingkatkan ke tahap yang lebih inklusi, seperti melayani kelompok rentan lainnya misalnya disabilitas, ODGJ dan lainnya," ujarnya.
Pelayanan posyandu keluarga ini dilakukan sekali dalam sebulan, dengan harapan agar warga setempat berpartisipasi mendatangi posyandu terdekat.
Akan tetapi, kata Alhumairah terkadang sebagian masyarakat masih enggan mendatangi posyandu tersebut dengan beragam alasan.
"Misalnya, karena lebih senang mendatangi rumah sakit terdekat untuk memeriksakan anaknya atau keluarganya yang sudah lansia," ungkapnya.
Baca Juga: Direktur LPEK PB PMII Bawakan Kuliah Umum di UIN RM Said Surakarta
Padahal, kata Alhumairah menurut pengakuan Ketua Posyandu Nangka Marlina, dan Ketua Posyandu Delima, Zulfianti, mereka telah secara aktif melakukan penjangkauan ke warga agar memanfaatkan keberadaan posyandu keluarga yang ada, namun nihil.
Oleh sebab itu, sehingga diperlukan upaya bersama semua pihak di tingkat kelurahan untuk optimalisasi posyandu keluarga.