Suatu penelitian berjudul The MMR Vaccine and Autism juga menyebutkan bahwa keduanya tidak berhubungan. Autisme terjadi akibat gangguan perkembangan saraf yang berhubungan dengan genetik sebelum anak berusia 1 tahun.
Kapan Imunisasi Campak Diberikan?
Jadwal pemberian dan dosis vaksin campak harus sesuai dengan anjuran dokter. Vaksin ini bisa didapatkan langsung di fasilitas kesehatan di bawah pengawasan dokter.
Lokasi pemberian vaksin biasanya disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan pasien.
Berikut adalah jadwal imunisasi campak yang tepat berdasarkan kelompok usia:
Anak Kecil dan Balita
Berdasarkan anjuran IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), vaksin MMR dosis pertama perlu diberikan kepada anak ketika memasuki usia bulan 12-18 bulan dan dosis kedua pada usia 5-7 tahun.
Orang Dewasa
Orang dewasa yang pernah mendapatkan vaksin atau sudah pernah terkena campak umumnya cukup dengan satu dosis vaksin MMR. Mereka baru akan mendapatkan vaksin dosis kedua dengan jeda 28 hari apabila:
1. Bekerja sebagai nakes (tenaga kesehatan).
2. Telah berusia 18 tahun dan belum pernah mendapatkan vaksin MMR
Berencana bepergian ke daerah yang pernah atau sedang mengalami wabah campak.
Sementara itu, beberapa kondisi yang tidak mengharuskan seseorang mendapatkan vaksin MMR adalah:
1. Memiliki reaksi alergi terhadap komponen vaksin.
2. Mengalami reaksi serius terhadap dosis vaksin sebelumnya.
3. Menderita TB (tuberculosis).
4. Menderita penyakit autoimun.
5. Menderita kanker dan menjalani perawatan kanker yang dapat melemahkan imun tubuh.
Efek Samping Imunisasi Campak
Tidak hanya mengenali pentingnya imunisasi campak, tetapi Anda juga harus mengetahui apa saja efek samping yang biasanya timbul akibat vaksin MMR.
Beberapa efek samping ringan imunisasi campak yang tergolong wajar dan bisa hilang dengan sendirinya adalah:
Demam ringan.
Nyeri pada bagian yang disuntik.
Kemerahan di sekitar area suntikan.
Sementara itu, beberapa efek samping yang lebih serius di antaranya: