METRO SULTENG – Pemerintah Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, menggencarkan upaya percepatan penurunan angka stunting melalui pelaksanaan Aksi Pelayanan Stunting Tahap 2 yang digelar di Desa Saloya, Kecamatan Sindue, baru-baru ini.
Kegiatan ini difokuskan pada penyaluran bantuan bahan pangan bergizi kepada 241 keluarga berisiko stunting, berdasarkan data resmi dari Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kabupaten Donggala.
Baca Juga: PT Aphasko Utama Jaya Percepat Penyelesaian Pembangunan Jalan Menuju Huntap Donggala
Bantuan yang disalurkan berupa Ikan Pelagis segar ekonomis sebanyak 3 kilogram per kepala keluarga. Sebanyak 723 jiwa menjadi sasaran program ini sebagai bagian dari strategi peningkatan konsumsi ikan segar, yang kaya akan nutrisi dan Omega-3, guna menunjang status gizi masyarakat.
STRATEGI KOLABORATIF
Baca Juga: Jembatan Bailey Sipi -Jono Kabupaten Donggala Sudah Bisa Dilalui
Selain distribusi pangan, program ini juga mencakup penguatan usaha ekonomi sirkular di tingkat desa. Melalui budidaya ikan air tawar (perkolaman), keluarga berisiko stunting didorong untuk memiliki akses protein hewani secara mandiri dan berkelanjutan.
DESA SALOYA BUTUH AKSES GIZI
Desa Saloya yang secara geografis berada di wilayah daratan dan jauh dari pesisir, menjadi fokus pendistribusian bahan pangan berbasis ikan.
Pemerintah daerah menilai pentingnya peningkatan konsumsi ikan sebagai langkah strategis menjaga kesehatan mata, jantung, tulang, sendi, dan otak, serta mendukung tumbuh kembang janin dan mengurangi risiko penyakit kronis.
Baca Juga: Ada Pesta Rakyat di HUT Donggala ke-73, Dimeriahkan Penampilan Juicy Luicy, Wika Salim hingga Fresly
Gerakan penurunan stunting ini juga melibatkan berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), tidak terbatas pada Dinas Perikanan.
Seluruh OPD terkait berkomitmen untuk bersinergi dalam gerakan “Stop Stunting” di Kabupaten Donggala, guna menciptakan generasi masa depan yang sehat dan bebas stunting. (*)