IDI Morut Gelar Seminar Pelaksanaan PME dan Pemeriksaan PoCT di Laboratorium

photo author
- Selasa, 20 Februari 2024 | 09:37 WIB

METRO SULTENG- Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Morowali Utara menggelar seminar tentang pelaksanaan PME (Pemantapan Mutu Eksternal) dan pemeriksaan PoCT (Point off Care Test) di laboratorium.

Seminar ini dilaksanakan di Ruang Pola Kantor Bupati Morut di Kolonodale, Senin (29/2/2024).

Tiga pembicara tampil membawakan materi masing-masing Ketua IDI Wilayah Sulteng dr. Muh. Akbar, M.Kes, Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Klinik Sulteng dr. Reny Lamadjido, Sp.PK, M.Kes dan dokter patologi klinik (Patklin) RSUD Kolonodale dr. Antariksa Putra Winarto, Sp.PK.

Baca Juga: Tiga Piagam Inovatif Tahun 2023 Diserahkan Wagub Sulteng, Cek Siapa Saja Penerimanya?

PME merupakan kegiatan yang diselenggarakan secara periodik oleh pihak lain di luar laboratorium untuk memantau dan menilai keberadaan laboratorium dalam bidang pemeriksaan tertentu.

Sedangkan PoCT adalah kegiatan pemeriksaan laboratorium yang dilakukan di dekat pasien di luar laboratorium sentral, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap.

Dalam sambutannya ketika membuka seminar itu, Wakil Bupati Morowali Utara H. Djira K, S.Pd, M.Pd menyambut baik atas digelarnya seminar ini.

Wabup mengakui peranan para dokter dan tenaga medis di Morut sangat strategis dalam pencapaian visi dan misi pemerintah daerah untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera (SCS).

Baca Juga: Bank BRI Cabang Tolitoli Serahkan Klaim Dana Ahli Waris Nasabah Sebesar Rp200 Juta

"Itulah sebabnya Pemda selalu memberi perhatian khusus kepada para dokter dan tenaga medis atas jasa dan pengabdiannya bagi daerah dan masyarakat pada khususnya," ujar Wabup.

Sementara itu, Ketua IDI Wilayah Sulteng dr. Muh. Akbar, M.Kes mengatakan seminar ini sangat penting untuk mengetahui sekaligus mengevaluasi pelaksanaan PME dan PoCT.

Menurutnya, berdasarkan hasil survei ternyata hampir semua laboratorium rumah sakit maupun Puskesmas pemantauan eksternalnya tidak berjalan dengan baik.

Sebagai contoh tentang pengelolaan sampah medis. Ini sangat berbahaya kalau tidak dilakukan sesuai standar.

"Jarum suntik bekas saja tidak bisa dibuang sembarangan. Ini juga berbahaya," jelas dr. Akbar menceritakan pengalamannya sebagai surveyor faskes.

Sebelumnya, Sekretaris IDI Morut dr. Shally Patodo, Sp.PD, melaporkan seminar tentang pelaksanaan PME dan PoCT ini diikuti pada dokter dan analis laboratorium kesehatan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X