1. Sistem kardiovaskular.
Gangguan kecemasan dapat menyebabkan detak jantung cepat, jantung berdebar, dan nyeri dada. Atau juga berisiko lebih tinggi seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung. Jika sudah menderita penyakit jantung, gangguan kecemasan dapat meningkatkan risiko menjadi koroner.
2. Sistem ekskresi dan pencernaan.
Kecemasan juga memengaruhi sistem ekskresi dan pencernaan. Terkadang orang dengan kecemasan kronis akan mengalami hilangnya nafsu makan, sakit perut, mual, diare dan masalah pencernaan lainnya.
Selain itu, gangguan kecemasan dapat memungkinkan seseorang terkenasindrom iritasi usus besar (IBS) gejalanya dapat menyebabkan muntah, diare, atau sembelit.
3. Sistem imun.
Kecemasan dapat memicu respons stres untuk menghindari atau melawan dan melepaskan banyak bahan kimia dan hormon, seperti adrenalin ke dalam sistem saraf.
Dalam jangka pendek, hal ini meningkatkan denyut nadi dan pernapasan melaju sehingga otak bisa mendapatkan lebih banyak oksigen. Namun Sistem kekebalan mungkin mendapat peningkatan singkat.
Namun jika Anda mengalami stres kronis, tubuh tidak pernah mendapat sinyal untuk kembali berfungsi normal. Hal ini dapat melemahkan system kekebalan tubuh, sehingga membuat penderita lebih rentan terhadap infeksi virus dan penyakit.
Selain itu, vaksin rutin mungkin tidak berfungsi dengan baik jika sedang merasa cemas.
4. Sistem pernapasan.
Kecemasan menyebabkan pernapasan cepat dan dangkal. Bagi penderita penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), akan lebih sering dirawat di rumah sakit karena komplikasi terkait kecemasan. Kecemasan juga bisa memperburuk gejala asma. ***