Bupati Donggala dan Asisten III Lubis Diduga Aktor dalam Kasus Proyek Website, Mardiana Merasa Dikorbankan

photo author
- Rabu, 9 November 2022 | 11:20 WIB
 Mardiana didampingi 3 kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulteng.
Mardiana didampingi 3 kuasa hukum dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Sulteng.

METRO SULTENG - Bupati Donggala Kasman Lassa dan anak buahnya, Asisten III DB Lubis, diduga sebagai aktor dalam kasus dugaan korupsi pengadaan alat website desa.

Hal itu di sampaikan kontraktor proyek tersebut, Mardiana, usai diperiksa oleh penyidik Tipikor Polres Donggala, baru-baru ini.

Mardiana diperiksa sebagai saksi dalam kasus pengadaan website desa di Kecamatan Rio Pakava, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah.

"Saya sudah sampaikan kepada penyidik Tipikor Polres Donggala bahwa proyek website desa itu adalah proyek yang diarahkan oleh Bupati Donggala, Kasman Lassa dan Asisten III, DB Lubis," jelas Mardiana usai pemeriksaan.

Baca Juga: Momen Saat Bhinkantibmas Bahomante di Morowali Turut Menandu Jenazah Warga Binaan yang Meninggal Dunia

Selain itu, kata Mardiana, dirinya akan dikorbankan dalam kasus website desa maupun TTG. Padahal program tersebut merupakan program yang diinisiasi oleh Bupati Donggala, Kasman Lassa, yang menggunakan dirinya sebagai pelaksana.

"Saya minta juga penyidik agar memeriksa Kasman Lassa, karena dia juga terlibat dalam masalah ini. Jangan hanya saya yang dikorbankan," pintanya.

Baca Juga: FTX Vs Binance Berseteru Picu Likuidasi, Harga Kripto FTT Ambles

Sementara itu penasehat hukumnya, Josua mengatakan, Mardiana akan diperiksa kembali pada Kamis 10 November 2022 di kantor Polsek Palu Selatan.

Perlu diketahui, mantan Kasat Reskrim Donggala, Iptu Ismail mengatakan, kasus website desa tinggal menunggu hasil audit BPKP Sulteng. Namun sampai dirinya dimutasi ke Polres Tolitoli, belum juga ada hasil auditnya.

"Kasusnya sudah kami naikan ke penyidikan dan tinggal menunggu hasil investigasi dari BPKP, baru gelar perkara penetapan tersangka," terang Boby, sapaan akrab mantan Kasat itu.

Baca Juga: Puluhan Kades Akui Menerima Aliran Dana Program Pengadaan Alat TTG Pemda Donggala

Boby yang juga mantan Kapolsek Rio Pakava menjelaskan, kasus website desa itu sangatlah jelas  dugaan keterlibatan para kades, camat, dan pejabat di Pemda Donggala.

"Pak Lubis dan camat itu sampai turun langsung ke desa.Yang jelas kasus ini lurus, ibaratnya bola sudah di muka gawang, tinggal di kasih masuk," tutup Boby. ***

(Ahmad Muhsin/Metro Sulteng)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Subandi Arya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X