METRO SULTENG-Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) Teuku Faizasyah mengomentari rencana Amerika Serikat (AS) mengirim pesawat pengebom berdaya nuklir ke Australia.
Dalam press briefing mingguan, Teuku menyebut tindakan AS jadi tantangan tersendiri bagi RI dalam menjaga kestabilan kawasan.
"Kawasan indo-pasifik, atau keamanan stabil di kawasan, jadi komitmen bersama negara-negara yang memiliki kepentingan, entah yang berada di Asia tenggara, atau negara yang memiliki kepentingan dan interaksi kuat dengan Indo-Pasifik," ujar Teuku, dilansir Jumat (4/11/2022).
Indonesia berharap AS bisa menjaga stabilitas, mengingat Negeri Paman Sam juga menginginkan kedamaian di kawasan yang sama.
Baca Juga: Polisi Lakukan Sterilisasi Lokasi Ancaman Bom Bunuh Diri Di Konser NCT NCT127 Serpong
Baca Juga: Geger! Surat Ancaman Bom Bunuh Diri Di Konser NCT 127 Dilakukan 11 Orang Gunakan 3 Mobil
Baca Juga: Viral Video Syur Perempuan Kebaya Merah di Sebuah Hotel di Bali, Siapa Gerangan?
"Seraya mencermati perkembangan, kita juga mengharapkan agar negara-negara kembali mengedepankan satu kondisi kondusif dan stabil," tegas Teuku.
Kemlu RI meminta negara-negara "menghindari langkah yang menyebabkan ketidakpercayaan, serta berpotensi meningkatkan ketegangan, sehingga menjadi sumber iritasi baru."
Sebelumnya media ABC Australia melaporkan, AS berencana mengirim enam pesawat pengebom B-52 berdaya nuklir, ke pangkalan udara di Australia utara, Senin (31/10).
AS itu juga disebut hendak membangun fasilitas khusus di Pangkalan Udara Tindal, berjarak hanya 300 km selatan kota Darwin, Australia Utara.
Laporan ABC mengatakan bahwa tindakan itu dilakukan oleh AS sebagai peringatan kepada China yang hendak menyerang Taiwan.***